INDONESIA adalah negara yang berkembang. Berbagai ide yang dimiliki masyarakat akhirnya menciptakan suatu usaha rumahan atau yang sering disebut dengan home industri.
Menurut Muliawan (2008), Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya perusahaan ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan pemasarannya sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari modal usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap tentu lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar pada umumnya.
Home industri disekitar kita sekarang pemasarannya semakin meluas dengan adanya teknologi. Salah satunya di kawasan Bantarkawung. Bantarkawung merupakan sebuah Desa sekaligus Kecamatan di Kabupaten Brebes yang sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan untuk lahan pertanian, masyarakatnya terbiasa menggunakan bahasa sunda dalam berkomunikasi dikehidupan sehari-hari.
Salah satu home industri Bantarkawung yaitu ada Telur Asin Murni yang berada di Prapatan Bantarkawung, RT 02/01. Home Industri telur asin ini di dirikan oleh ibu Murniati sejak tahun 2011. Awal mula dirintisnya usaha ini untuk meningkatkan pendapatan keluarganya.
Menurut Murtidjo (1990), telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus diasinkan dengan menggunakan garam, dimana kandungan garam dapat menghambat perkembangan mikroorganisme sehingga telur dapat disimpan lama. Telur asin merupakan salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang populer.
Telur asin ini kebanyakan terbuat dari telur bebek, warna kulit telur bebek umumnya berwarna biru muda. Menurut astawan (2006) selain baunya yang amis, telur bebek juga mempunyai pori-pori yang besar sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin.
Proses Produksi Telur Asin
Pada proses produksi telur asin memiliki beberapa tahapan, yang pertama dengan menyiapkan bahan baku utamanya yaitu telur bebek. Proses pemilihan telur bebek harus benar-benar teliti untuk mendapatkan produk telur asin yang bagus dan enak, selanjutnya menyiapkan garam, air, bubuk batu bata merah.
Tahap kedua ada proses pengasinan, dimulai dengan mencuci telur dengan air lalu gosok menggunakan amplas hingga bersih, tiriskan telur yang telah dicuci kemudian buat adonan bubuk batu bata merah yang dicampur garam dan air, selanjutnya bungkus telur dengan adonan tadi lalu biarkan di dalam wadah selama 14 hari.
Setelah 14 hari, keluarkan telur dan bersihkan. Terakhir rebus telur dengan api kecil selama 1 jam kemudian tiriskan. Tahap ketiga yaitu pengemasan produk telur asin. Pengemasan diperlukan untuk memudahkan transportasi dan menarik pembeli. Pengemasannya menggunakan besek, besek merupakan tempat atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat.
Dalam 1 Besek ini isinya berbeda-beda sesuai permintaan pembeli, paling banyak bisa berisi 30 butir telur. Tahap terakhir ada pemasaran telur asin, biasanya dipasarkan ke wilayah sekitar Bantarkawung, Bumiayu dan paling jauh sampai ke Jakarta. Perharinya bisa menjual sekitar 300 butir telur dengan harga perbutirnya 3.500, tetapi beberapa bulan lalu, karena pandemi Covid-19, pendapatannya menurun hanya terjual setengah dari biasanya.
Manfaat telur asin bagi kesehatan
Dikutip dari doktersehat.com manfaat dari mengkonsumsi telur asin bagi kesehatan tubuh diantaranya membantu regenerasi sel, meningkatkan masa otot, menjaga kesehatan tulang, meningkatkan metabolisme tubuh, menurunkan kadar lipid darah, mengatasi masalah anemia, membantu fungsi kognitif, menjaga kesehatan kulit, menjaga kesehatan mata, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Telur asin meski kaya akan nutrisi, namun mengonsumsi terlalu sering juga tidak dianjurkan, karena proses pembuatan telur asin dilakukan dengan cara diawetkan sehingga memiliki kandungan kadar garam yang cukup tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.