PanturaNews (Solo) - Masyarakat Kota Surakarta dikejutkan dengan pengakuan dari warung makan legendaris Ayam Goreng Widuran yang menyatakan penggunaan bahan baku nonhalal pada salah satu produknya. 

Pengumuman tersebut disampaikan melalui media sosial dan spanduk di lokasi usaha.

Karyawan warung, Ranto, menyebut bahwa pihak manajemen sebenarnya telah memberi penjelasan bahwa produk mereka nonhalal, terutama pada bagian kremes. 

Namun, hal ini tetap menimbulkan polemik karena warung yang berdiri sejak 1973 itu telah menjadi favorit warga, termasuk kalangan muslim.

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, hingga Komisi IV DPRD Solo mengaku kecewa atas kurangnya transparansi informasi. 

Pemkot Surakarta pun menggelar sidak dan mengimbau agar operasional warung ditutup sementara untuk dilakukan penilaian ulang oleh instansi terkait.

Sementara, Wakil Kepala BPJPH, Afriansyah Noor, menegaskan bahwa pelaku usaha wajib mencantumkan label tidak halal jika menggunakan bahan nonhalal. 

"Jika tidak, mereka akan dikenakan sanksi sesuai PP 42 Tahun 2022," tegasnya.