Jumat, 09/03/2012, 02:29:23
Jelang Harga BBM Naik, Tokoh Agama Bisa Redam Gejolak
JAY-Riyanto Jayeng

Walikota Tegal, H Ikmal Jaya SE Ak

PanturaNews (Tegal) - Pro dan kontra masyarakat terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang direncanakan berlaku mulai 1 April 2012 mendatang, menjadi perhatian khusus sejumlah penyelenggara pemerintahan di sejumlah daerah.

Pasalnya, masyarakat yang kontra terhadap kebijakan pusat atas kenaikkan harga BBM itu, cenderung berlaku anarkis dalam menggelar aksi penolakannya. Oleh karena itu, Walikota Tegal, Jawa TEngah, H Ikmal Jaya SE Ak sangat berharap kepada para pemuka dan tokoh agama se-Kota Tegal untuk ikut berperan aktif dalam meredam gejolak massa yang dimungkinkan bisa timbul di Kota Tegal.

Hal itu disampaikan Ikmal dalam acara tatap muka Kapolres Tegal Kota dengan sejumlah Tokoh Lintas Agama, Forum Komunikasi Umat Beragama dan Tokoh Masyarakat di salah sebuah cafe di Jalan Gajah Mada, Kota Tegal, Kamis 8 Maret 2012.

Menurut Ikmal, rencana kenaikan harga BBM dipastikan akan menimbulkan gejolak di masyarakat, oleh karena itu untuk menjaga situasi Kota Tegal agar tetap kondusif, pihaknya sangat berharap peranan tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa memberikan pembinaan dan mencegah jangan sampai terjadi keributan dan atau kericuhan. Sebab jika terjadi anarkis dan tindakan perusakan fasilitas umum dalam aksi penolakan kenaikan harga BBM itu, maka yang rugi adalah warga Kota Tegal sendiri.

Di sisi lain, semua elemen masyarakat diminta ikut berperan aktif dalam menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing terutama menjelang pemilihan gubernur, pemilihan kepala daerah, pemilu legislatif dan pemilu presiden yang akan berlangsung mulai pertengahan tahun 2012 hingga 2014.

“Semua elemen masyarakat diharapkan bisa turut menjaga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Sebab, pada saat Pemilu baik Kepala daerah maupun legislatif eskalasi politik akan terus meningkat,” kata Ikmal.

Pada kesempatan itu, Ikmal juga meminta kepada seluruh pemuka agama dan tokoh masyarakat bisa meningkatkan rasa toleransi antar umat beragama.  Pancasila harus bisa menjadi pegangan utama, selain itu undang - undang dasar 1945 dan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan pilar pembangunan bangsa dan negara juga bisa diterapkan di masyarakat.

Sementara, Kapolres Tegal Kota AKBP Heriyadi Mukhtas SIK, Msi mengatakan, saat ini kasus atau permasalahan yang melibatkan massa dari agama yang berbeda bukan dikarenakan masalah agama, tetapi karena adanya oknum atau pihak - pihak  yang menungganginya atas tujuan kepentingan lain.

“Hal inilah yang patut diwaspadai oleh semua elemen masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandas Heryadi.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita