Jumat, 09/03/2012, 02:01:13
Truk Besar Masih Lewat, Jalur Ciregol Makin Ambles
ZM-Zaenal Muttaqin

Sebuah truk trailer dengan bobot muatan puluhan ton mogok di tanjakan Ciregol yang ambles (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Kondisi jalan nasional ruas Jakarta-Tegal-Purwokerto di tanjakan Ciregol yang ambles, makin parah karena masih banyaknya kendaraan berat yang melintas. Padahal jalur itu ditutup untuk kendaraan bertonase lebih dari 16 ton dan maksimal dua sumbu. Pembatasan tonase tersebut hasil kesepakatan pada rapat kordinasi (rakor) Ciregol.

Namun tanjakan yang berada di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini, tanahnya terus bergerak dan ambles. Kondisi itu dipicu dengan masih banyaknya kendaraan bertonase tinggi yang melintasinya.

Pantauan PanturaNews, Jumat siang 09 Maret 2012 di lokasi, nampak bagian jalan yang semula ambles dan telah diarug, ambles lagi dengan kedalaman hampir satu meter. Akibatnya makin menyulitkan kendaraan yang melintasinya, dan tidak sedikit pula yang mengalami kandas.

Bahkan sebuah truk trailer bernomor polisi H 1982 PS dengan bobot muatan puluhan ton, mogok dan melintang di tengah tanjakan yang ambles setelah tidak kuat menanjak.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Brebes, Drs H Sutriyono MM yang siang itu berada di lokasi, sangat menyayangkan masih adanya pengendara truk bertonase diatas 16 ton yang tetap lewat Ciregol.

"Bagaimana Ciregol ini tidak makin parah, kalau kendaraan besar tetap lewat," katanya dengan nada kesal.

Menurutnya, pihaknya telah mensosialisasikan kondisi Ciregol dan pembatasan tonase kendaraan yang boleh lewat dengan pemasangan rambu dan pemberitahuan ke jembatan timbang di Tanjung Brebes, serta jembatan timbang di Ajibarang Banyumas. Surat pemberitahuan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah sudah dikirim, untuk diteruskan ke Dirjen Perhubungan juga telah dikirim.

"Semua sudah kami lakukan, sosialisasi dan pemasangan rambu juga sudah," ujar Sutriyono.

Dikatakan, agar kondisi Ciregol tidak makin parah dan perbaikan darurat bisa terus dilakukan, diminta kepada para pengusaha untuk menggunakan kendaraan angkutan yang bertonase dibawah 16 ton jika harus melewati jalur Ciregol. Jika tetap menggunakan kendaraan besar, sebaiknya melewati jalur lain.

"Kerusakan Ciregol ini dampaknya sangat menyengsarakan masyarakat, maka tolong para pengusaha jangan memaksakan gunakan kendaraan besar lewat Ciregol," tandas Sutriyono.

Diberitakan sebelumnya, manyusul amblesnya tanjakan Ciregol di jalan ruas Jakarta - Tegal - Purwokerto di Desa Kuta Mendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes,  kini ditutup untuk kendaraan bertonase lebih dari 16 ton dan maksimal dua sumbu. Pembatasan tonase tersebut hasil kesepakatan pada rapat kordinasi (rakor) Ciregol yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Tonjong, Rabu 07 Maret 2012 sore.

Rakor yang dipimpin Asisten II Setda Brebes, Ir M Iqbal itu,  juga menyepakati untuk dibentuk tim gabungan pengamanan Ciregol. Tim gabungan ini terdiri dari unsur Dinas Perhubungan Komunikasi dan Inforamasi (Dishukominfo), Polisi, TNI dan Satpol PP. Tim gabungan ini nantinya bertugas untuk melakukan pengamanan lalulintas di Ciregol dan jalan alternatif.

"Kesimpulan rakor dilakukan pembatasan tonase dan pembentukan tim gabungan," kata M Iqbal usai memimpin rakor.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita