PanturaNews (Tegal) - Memprihatinkan, hasil survei Microsoft pada tahun 2020 dari 32 negara di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke 29 dianggap sebagai negara yang tidak sopan dalam bermedia sosial (medsos).
Hal itu dikatakan Anggota Komisi X DPR RI Dr H Abdul Fikri Faqih MM, saat menggelar Workshop Pendidikan Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Kebahasaan dan Kesastraan bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Plaza Hotel, Jumat sore 24 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut diikuti Kepala Sekolah, guru pengajar, pengurus yayasan pendidikan mulai dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA di wilayah Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal.
Turut hadir Kabid Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal dan narasumber (pemateri).
Dalam sambutannya Anggota Komisi X DPR RI Dr H Abdul Fikri Faqih, MM mengatakan, bahwa hasil survei Microsoft pada tahun 2020 dari 32 negara di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke 29 yang dianggap sebagai negara yang tidak sopan dalam bermedia sosial.
Hal inilah yang perlu menjadi perhatian masyarakat agar senantiasa bijak dan beretika dalam bermedia sosial. Upaya ini juga diwujudkan Kemendikdasmen bersama Komisi X DPR RI dengan mengadakan workshop pendidikan terkait pemanfaatan teknologi, agar bisa memberikan pembelajaran lebih mendalam kepada para peserta didik sehingga selain melek informasi, juga beretika saat berselancar di dunia maya.
"Survei itu tentu menjadi perhatian Pemerintah, sehingga melalui dunia pendidikan bisa memberikan pembelajaran etika bermedia sosial kepada peserta didik," ucapnya.
Menurut Fikri Faqih, Tri Gatra Bangun Bahasa yaitu utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan Bahasa Daerah, dan kuasai Bahasa Asing, harus menjadi pedoman masyarakat yang harus digelorakan. Sehingga bahasa-bahasa yang beretika, sopan dan halus akan menjadi kebiasaan, baik dalam keseharian maupun ketika bermedia sosial.
Fikri Faqih juga meminta para peserta agar selalu cermat menyikapi informasi-informasi yang ada dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Salah satunya dengan mencari sumber berita atau informasinya yang valid.
Dengan penanaman nilai-nilai etika, bijak dan cermat menyikapi informasi harapannya peserta didik sebagai generasi penerus bisa lebih beretika dalam bermedia sosial.
Kabid Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal Tri S Novianto mengapresiasi workshop pendidikan terkait pemanfaatan teknologi bagi guru dan Kepala Sekolah serta pengurus yayasan pendidikan.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Kemendikdasmen dan Komisi X DPR RI atas workshop ini, semoga bermanfaat bagi para pengajar dan dunia pendidikan," ujar Tri S Novianto.
Menurutnya, ini menjadi upaya peningkatan kompetensi bagi para guru, dengan harapan para guru bisa memberikan literasi pembelajaran media sosial dan dunia digital kepada para siswa-siswi. Khususnya dalam penggunaan bahasa ataupun sastra yang baik, benar dan beretika.