Sabtu, 25/10/2025, 22:51:54
Semarakkan HUT ke-98, RSUD Kardinah Gelar Lomba Membaca Kolom Tegalan
NGURI-URI BUDAYA
LAPORAN IWANG NIRWANA

Lomba Membaca Kolom Tegalan memperingati HUT ke-98, RSUD Kardinah Kota Tegal. (Foto: Iwang)

PanturaNews (Tegal) - Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-98, RSUD Kardinah Kota Tegal menggelar Lomba Membaca Kolom Tegalan. Acara ini dilaksanakan di ruang pertemuan Wisma Pranawa pada Sabtu Kliwon, 25 Oktober 2025.

Pukul 08.15 WIB Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt Direktur RSUD Kardinah, dr. Lenny Harlina Herdha Santi. Salah satu hal menarik dalam pembukaan adalah "Parade Maca Kolom Tegalan" yang dibawakan oleh 11 pejabat struktural RSUD Kardinah.

Dalam kesempatan ini, mantan Direktur RSUD Kardinah, dr. H. Abdal Hakim Tohari, Sp.KFR., M.M.R., turut berkenan membacakan puisi Tegalan berjudul "Pamoré Radén Ajeng Kardinah". Berikut kutipannya:

"... Nang kéné kyéh!//Pamoré Ibu Kardinah//Apa enyong kowen kabéh//mung njagong, mung tongkrong,//kapan nggéndong."

Lomba utama diikuti oleh 65 peserta dari total 71 pendaftar. Para peserta membacakan kolom Tegalan berjudul "Ibu Kardinah Pantes dadi Pahlawan Nasional" karya Yono Daryono.

Bertindak sebagai juri dalam lomba ini adalah Rektor Universitas Bhamada Slawi Dr. Maufur, Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik, dan Yono Daryono sendiri, yang juga dikenal sebagai pemain sinetron "Tukang Bubur Naik Haji".

Menurut dr. Lenny, lomba ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan untuk menyemarakkan HUT RSUD Kardinah yang hampir mencapai satu abad.

"Ada donor darah, senam bersama sanggar se-Jawa Tengah, apel bersama pada 2 November 2025 tepat di Hari Ulang Tahun, serta lomba yang sedang diadakan saat ini," jelas dr. Lenny.

Pemilihan Lomba Membaca Kolom Tegalan, lanjutnya, adalah sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya. Hal ini didukung oleh Bendahara RSUD, Nur Hanifah.

"Kami memilih memakai bahasa Tegalan sebagai salah satu bentuk "nguri-uri" budaya, selain itu bahasa Tegal juga unik dan bersahabat," tambah Nur Hanifah saat diwawancarai media.

Lomba ini diikuti oleh berbagai kalangan, baik pelajar maupun umum. Antusiasme terlihat dari peserta termuda, yaitu Muhammad Risky Putra (10 tahun) dari Mangkukusuman dan Afsaka (8 tahun) dari Slawi.

Salah satu peserta, Nur Sidik, S.Pd., guru dari SMP Khoiriyah Tegal yang akrab disapa "Sengsong", memberikan tanggapan. Menurutnya, lomba dengan peserta sebanyak ini seharusnya memiliki kategori terpisah antara pelajar dan umum.

Acara ini juga mendapat apresiasi tinggi dari pejabat pemerintah setempat. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, M.M., dan Kepala Dinas Kesehatan, M. Zaenal Abidin, S.KM., M.M., turut hadir. Keduanya bahkan ikut membaca kolom Tegalan di tengah-tengah peserta lomba sebagai bentuk dukungan.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita