PanturaNews (Semarang) -Pemerintah Kota Semarang menyatakan kesiapannya untuk ikut turun tangan membenahi PSIS Semarang yang baru saja terdegradasi ke Liga 2. 

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa kondisi PSIS saat ini tak bisa dibiarkan begitu saja, mengingat klub tersebut merupakan kebanggaan warga Kota Atlas.

“Pemerintah kota tidak bisa tinggal diam. Kita akan segera rembukan dengan Dispora, KONI, dan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi,” kata Agustina di Balai Kota Semarang, Senin (19/5/2025).

Agustina menilai, aksi suporter PSIS seperti Panser Biru dan Snex yang turun ke jalan adalah bentuk kecintaan mereka terhadap klub dan sepak bola Semarang. 

“Betul, itu bukti cinta mereka. Dan kami sebagai pemerintah harus meresponsnya secara serius,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa momen perubahan anggaran dan pembahasan APBD 2026 akan dimanfaatkan sebagai peluang untuk menjadikan pembinaan olahraga, terutama sepak bola, sebagai program prioritas. Namun demikian, ia menekankan bahwa dukungan Pemkot tidak harus selalu berupa dana.

“Kita bisa gerakkan berbagai lini. Jika memungkinkan mencari donatur, itu akan kita lakukan. Karena PSIS adalah PT, tentu aspek legalnya harus dipelajari oleh bagian hukum dan inspektorat,” lanjutnya.

Lebih jauh, Agustina menyebut pentingnya pembinaan usia dini dalam membangun prestasi jangka panjang. 

Menurutnya, tidak mungkin mencetak pemain hebat secara instan tanpa proses yang berkelanjutan.

“Ini PR besar, bukan hanya bagi Semarang, tapi juga Indonesia. Kita perlu pembinaan sejak dini agar kelak bisa lahir pemain-pemain unggulan dari kota ini,” tegasnya.

Sebelumnya, dua kelompok suporter PSIS, Panser Biru dan Snex, menggelar aksi damai di depan Balai Kota Semarang bertepatan dengan peringatan ulang tahun PSIS yang ke-93.

Mereka menyampaikan kritik terhadap manajemen klub dan berharap adanya perubahan signifikan demi masa depan PSIS.