PENELITIAN ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media manipulatif berbasis material dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas III SD Negeri Taraban 02. Latar belakang dari penelitian ini adalah masih rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep abstrak dalam matematika, khususnya pada materi pecahan.
-Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang fundamental dalam kurikulum sekolah dasar karena berperan dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis, sistematis, analitis, dan kritis pada peserta didik (Suyono & Hariyanto, 2014).
Penguasaan konsep matematika sejak dini sangat penting untuk membentuk dasar berpikir yang kuat dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataannya masih banyak siswa di tingkat sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak, seperti pada materi pecahan (Depdiknas, 2008). Kesulitan tersebut seringkali berujung pada rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran matematika.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam memahami konsep abstrak adalah dengan menggunakan media manipulatif berbasis material dalam proses pembelajaran. Media manipulatif adalah alat bantu pembelajaran yang dapat disentuh, dilihat, dan dimanipulasi oleh siswa, sehingga memungkinkan mereka untuk mengalami langsung konsep-konsep yang sedang dipelajari (Bruner, 1966).
Penggunaan media konkret seperti balok pecahan, kertas lipat, dan benda-benda sehari-hari dapat mengubah materi yang bersifat abstrak menjadi lebih mudah dipahami melalui representasi visual dan aktivitas motorik (Johar, 2012; Susanto, 2013).
Menurut Piaget (1970), siswa usia sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret, di mana mereka lebih mudah memahami informasi jika disajikan dalam bentuk nyata dan dapat dimanipulasi. Oleh karena itu, guru perlu menyediakan pengalaman belajar yang konkret untuk membantu siswa membangun pemahaman terhadap konsep-konsep matematika.
Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa penggunaan media manipulatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memperbaiki kesalahan konsep, serta mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran (Van de Walle, 2007; Yelland, 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana media manipulatif berbasis material digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi pecahan di kelas III SD Negeri Taraban 02.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penerapan media manipulatif, respon siswa terhadap penggunaannya, serta dampaknya terhadap pemahaman konsep matematika.
-Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian adalah SD Negeri Taraban 02, dengan subjek guru kelas III dan siswa dalam pembelajaran pecahan. Data dikumpulkan melalui observasi kegiatan belajar mengajar, wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumentasi hasil karya siswa dan foto pembelajaran (Moleong, 2018).
Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994). Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber dan teknik
-Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media manipulatif berbasis material memberikan dampak positif terhadap pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Taraban 02. Guru memanfaatkan media seperti balok pecahan, kertas lipat, dan benda konkret lainnya untuk memvisualisasikan konsep bagian dari keseluruhan.
Melalui kegiatan membagi, mencocokkan, dan menyusun pecahan secara langsung, siswa dapat memahami materi dengan lebih mudah. Proses ini sesuai dengan tahapan pembelajaran konkret yang dianjurkan oleh Bruner (1966), di mana siswa memulai pemahaman melalui pengalaman langsung sebelum masuk ke tahap abstraksi.
Observasi menunjukkan bahwa siswa lebih fokus dan aktif saat media manipulatif digunakan. Mereka tidak hanya mengerjakan tugas, tetapi juga terlibat dalam diskusi kelompok dan eksplorasi mandiri.
Wawancara dengan guru mengungkapkan bahwa penggunaan media membantu siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik, yang sebelumnya mengalami kesulitan saat pembelajaran hanya bersifat verbal.
Guru juga menyatakan bahwa pemahaman siswa meningkat, ditandai dengan kemampuan menjelaskan kembali konsep pecahan dan hasil evaluasi yang lebih baik dibanding sebelum penggunaan media.
Dokumentasi hasil belajar siswa memperkuat temuan tersebut. Siswa mampu menggambar pecahan dengan benar, mengaitkannya dengan benda sehari-hari, serta menunjukkan pemahaman konsep melalui karya seperti poster pecahan dan model lipat.
Hal ini mendukung pendapat Van de Walle (2007) bahwa media manipulatif tidak hanya mendukung pemahaman konsep matematika, tetapi juga membantu siswa membangun koneksi dengan dunia nyata.
Dengan demikian, media manipulatif berbasis material ini tidak hanya menjembatani antara konsep abstrak dan pengalaman konkret, tetapi juga meningkatkan partisipasi, motivasi, dan kemandirian belajar siswa.
Temuan ini relevan dengan teori konstruktivistik, di mana pengetahuan dibangun melalui pengalaman langsung dan interaksi aktif dalam lingkungan belajar yang bermakna (Piaget, 1970; Yelland, 2006).
-Kesimpulan
Penggunaan media manipulatif berbasis material dalam pembelajaran matematika di kelas III SD Negeri Taraban 02 terbukti mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa, khususnya pada materi pecahan.
Media ini memberikan pengalaman belajar yang konkret dan bermakna bagi siswa. Oleh karena itu, guru disarankan untuk mengintegrasikan media manipulatif secara konsisten dalam proses pembelajaran matematika.
(Daftar Pustaka: Bruner, J. S. (1966). Toward a theory of instruction. Harvard University Press. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan pembelajaran matematika SD/MI. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Johar, R. (2012). Pembelajaran matematika sekolah dasar. Ar-Raniry Press.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed.). Sage Publications. Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revisi). Remaja Rosdakarya. Piaget, J. (1970). The science of education and the psychology of the child. Viking Press. Susanto, A. (2013). Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Kencana.
Suyono, & Hariyanto. (2014). Belajar dan pembelajaran: Teori dan praktik. Remaja Rosdakarya. Van de Walle, J. A. (2007). Elementary and middle school mathematics: Teaching developmentally (6th ed.). Pearson Education. Yelland, N. (2006). Teaching and learning with information and communication technologies (ICT) for numeracy in the early childhood and primary years of schooling. Australian Government Department of Education, Science and Training