PENDIDIKAN dasar menempati posisi penting dalam membentuk cara berpikir dan karakter peserta didik. Proses belajar tidak hanya menuntut penyampaian materi semata, tetapi juga bagaimana siswa dapat memahami dan menghayati makna dari setiap pembelajaran.
Di tengah tuntutan era modern yang menekankan kreativitas dan keaktifan, suasana belajar yang menarik menjadi kebutuhan utama, terutama bagi siswa sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tahu tinggi namun cepat merasa jenuh jika pembelajaran bersifat monoton.
Guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, agar siswa terlibat langsung dalam proses belajar. Salah satu cara efektif yang terbukti mampu menarik perhatian siswa ialah penggunaan media pembelajaran atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Media pembelajaran berperan sebagai penghubung antara konsep abstrak dengan kenyataan konkret yang mudah dipahami. Melalui alat peraga, siswa dapat melihat, menyentuh, dan berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran, sehingga proses belajar menjadi lebih hidup. Prinsip inilah yang diterapkan oleh mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban saat melaksanakan praktik mengajar di SD Wanatirta 03.
Para mahasiswa berinisiatif membuat sendiri berbagai alat peraga sederhana namun fungsional, menggunakan bahan seperti karton, kertas warna, dan papan interaktif. Tujuannya tidak hanya membantu siswa memahami materi, tetapi juga menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi.
Inovasi ini juga menjadi bentuk penerapan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam praktik nyata di sekolah dasar, sekaligus menjadi sarana pengabdian mahasiswa terhadap dunia pendidikan.
Beragam alat peraga kreatif berhasil diciptakan, mulai dari media IPA hingga PPKn. Untuk pelajaran IPA, mahasiswa membuat alat peraga rangka manusia, poster rantai makanan, dan papan fotosintesis.
Melalui kegiatan menempel nama tulang, mengamati hubungan antar makhluk hidup, dan mengenali proses fotosintesis, siswa dapat memahami konsep ilmiah secara konkret dan menyenangkan. Aktivitas ini membuat siswa lebih aktif berdiskusi serta mudah mengingat materi yang disampaikan. Kegiatan belajar juga berlangsung dengan suasana yang penuh antusiasme karena siswa merasa seperti bermain sambil belajar.
Media lain juga dikembangkan materi pengelompokan hewan dan lingkungan, seperti alat peraga pengelompokan hewan berdasarkan habitat darat, air, dan udara. Kegiatan tersebut melatih kemampuan klasifikasi sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerja sama antar siswa.
Sementara itu, pada mata pelajaran PPKn, mahasiswa menciptakan dua alat peraga utama, yaitu alat peraga hak dan kewajiban serta Poster Profil Pelajar Pancasila Interaktif. Melalui alat peraga hak dan kewajiban, siswa belajar membedakan contoh kegiatan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan dan memperoleh pelajaran dari guru.
Sedangkan melalui poster Profil Pelajar Pancasila, siswa mengenal enam dimensi utama yaitu beriman dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dengan memberi contoh sikap nyata seperti bekerja sama saat piket, menghormati perbedaan teman, dan bertanggung jawab terhadap tugas. Kedua media ini menanamkan nilai moral dan karakter bangsa dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat oleh siswa sekolah dasar.
Tujuan utama penggunaan alat peraga karya mahasiswa PPL di SD Wanatirta 03 adalah meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam belajar. Melalui kegiatan menempel, mengelompokkan, dan mengamati, siswa terlibat langsung dalam proses membangun pengetahuan.
Metode ini sejalan dengan pendekatan pembelajaran modern yang berpusat pada siswa, di mana pengalaman konkret menjadi dasar terbentuknya pemahaman yang lebih mendalam. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga pelaku dalam proses menemukan makna dari pelajaran yang dipelajari.
Selain itu, alat peraga juga membantu menciptakan suasana kelas yang lebih komunikatif dan kolaboratif, karena setiap siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan bekerja sama dengan teman sekelompoknya.
Manfaat penggunaan alat peraga tersebut sangat dirasakan baik oleh siswa maupun mahasiswa yang mengajar. Siswa terlihat lebih fokus, bersemangat, dan tidak mudah bosan selama kegiatan belajar berlangsung. Mereka menunjukkan minat tinggi untuk mencoba, bertanya, dan mengemukakan pendapat.
Mahasiswa yang mengajar menilai bahwa media buatan mereka membantu memudahkan penyampaian materi, terutama pada topik yang bersifat abstrak. Visualisasi yang menarik menjadikan konsep pelajaran lebih mudah dipahami serta diingat oleh siswa dalam jangka panjang. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan hubungan yang lebih dekat antara mahasiswa dan siswa, menciptakan suasana belajar yang hangat dan saling menghargai.
Mahasiswa PPL memperoleh pengalaman berharga melalui kegiatan ini. Proses pembuatan dan penerapan alat peraga menjadi ajang belajar langsung untuk mengasah kreativitas serta kemampuan pedagogik.
Mereka belajar menyesuaikan metode dengan karakteristik siswa sekolah dasar dan memahami bahwa pembelajaran yang efektif tidak selalu bergantung pada fasilitas yang canggih, melainkan pada kemampuan mengolah ide sederhana menjadi media yang bermakna.
Pengalaman tersebut juga menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa dalam mengajar dan memperkuat kesiapan mereka untuk menjadi calon pendidik profesional di masa depan.
Pembelajaran dengan alat peraga karya mahasiswa PPL di SD Wanatirta 03 menjadi bukti bahwa pendidikan yang aktif dan menyenangkan dapat terwujud dengan kreativitas dan kemauan untuk berinovasi.
Melalui kegiatan sederhana seperti menempel, mengamati, dan berdiskusi, siswa bukan hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan karakter positif yang mendukung pembelajaran sepanjang hayat.
Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan bermakna bagi siswa sekolah dasar. Semangat mahasiswa dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi kecil dapat memberi dampak besar bagi proses pendidikan di tingkat dasar.
Tim Mahasiswa PPL Universitas Peradaban di SD Negeri Wanatirta 03:
Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Peradaban Kabupaten Brebes: Intan Nur Aeni, Ninda Pangesti Wibowo, Adni Ummu Ifahdah, Nanda Rizki Dwi Pamungkas, Annisa Nabila Ramadhani.