PSIKOLOGI menurut William James (1890): Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan mental dan perilaku manusia, sedangkan menurut John B. Watson (1913): Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif.
Dalam dunia Pendidikan, teori psikologi pembelajaran adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang menjelaskan bagaimana manusia belajar dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Teori-teori ini membantu memahami proses pembelajaran dan bagaimana faktor-faktor seperti motivasi, lingkungan, dan pengalaman mempengaruhi hasil belajar.
Dalam teori psikologi pembelajaran ada beberapa teori yang popular seperti teori behaviorisme fokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur, dengan penekanan pada pengkondisian dan penguatan. Teori Kognitif Fokus pada proses mental seperti persepsi, perhatian, memori, dan pemecahan masalah. Teori Konstruktivisme fokus pada bagaimana individu membangun pengetahuan dan makna melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Teori Humanistik fokus pada kebutuhan manusia untuk aktualisasi diri dan pengembangan pribadi.
Asas dalam kurikulum merujuk pada prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum. Peranan asas dalam kurikulum sangat penting karena asas-asas tersebut menentukan arah, tujuan, dan karakteristik kurikulum. Asas yang umum digunakan dalam kurikulum adalah asas relevansi, asas fleksibilitas, asas integritas, dan asas partisipasi.
Sedangkan peranan asas dalam kurikulum adalah untuk menentukan arah kurikulum, mengatur pengembangan kurikulum, menjamin kualitas kurikulum, meningkatkan efektivitas kurikulum. Agar semakin mendukung kualitas pembelajaran seorang pendidik atau guru melakukan pendekatan dengan cara menggunakan bahasa yang ramah dan santun, mengenal siswa secara individu, menggunakan metode pembelajaran yang interaktif.
Dengan melakukan pendekatan yang tepat, guru dapat membangun hubungan yang positif dengan siswa, meningkatkan motivasi belajar, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif. Contoh kasus psikologi anak yang pernah terjadi di Indonesia seperti Kasus Anak Membunuh Keluarga, psikolog menyatakan bahwa perilaku kekerasan tidak datang sendiri, melainkan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa peningkatan pembelajaran kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia seperti perubahan dari Kurikulum Tiga Belas menjadi kurikulum merdeka, kurikulum merdeka ini dirancang untuk lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan sekolah.
Perbedaan contoh kasus bullying di masa lalu dan perbandingan dengan bullying di era modern seperti bullying di Masa Lalu, anak-anak yang memiliki ciri-ciri fisik unik, seperti hidung panjang atau perut gendut, sering dijadikan bahan ejekan dengan nama-nama panggilan yang melecehkan, seperti "Petruk" atau "Bagong". Sedangkan bullying di era modern ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk verbal, fisik, dan relasional.
Menurut J Galen Saylor dan Wiliam M. Alexander dalam buku curriculum planning for better teaching and learning (1956) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut. ”The curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning,whether in the classroom,on the playground,our of school.’’
Jadi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstrakulikuler. Sedangkan asas psikologis adalah yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum yakni; -a.psikologi anak, perkembangan anak, -b.psikologi belajar, bagaimana proses belajar anak.
Menurut saya agar asas psikologis dalam perkembangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bisa tercapai ada berbagai macam cara seperti pahami tahap perkembangan peserta didik dengan cara guru dan penyusun kurikulum harus memahami tahap perkembangan kognitif, emosional dan sosial siswa(misalnya menurut teori Piaget atau erikson).
Kemudian dengan cara sesuaikan metode mengajar dengan gaya belajar siswa bisa dengan metode seperti video, praktik langsung, diskusi, atau alat bantu visual yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi. Dan yang selanjutnya yaitu ciptakan suasana belajar yang nyaman dan mendukung, dengan lingkungan belajar yang positif, tidak menekan dan memberikan rasa aman secara psikologis akan meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa.
Dengan menerapkan proses pembelajaran tersebut, asas psikologis dalam kurikulum bisa berjalan secara efektif, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna, menyenangkan dan berkualitas.