Sabtu, 28/11/2020, 10:28:18
Mengenal, Memahami Dan Menuangkan Kosa Kata Kebahasaan dalam Karya Tulis
Oleh: Tsalatsah Maulidi Hasanah
--None--

Menuangkan ide atau gagasan yang terdapat di dalam pikiran dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan, ternyata hal tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kosa kata yang terserap dalam memori otak kita.

Ide atau gagasan dengan sendirinya akan dirangkai kata demi kata yang menghasilkan sebuah tulisan. Hasil serapan informasi yang tertuang dalam karya tulis tersebut tidak akan jauh-jauh dari pengalaman membaca yang telah di lalui.

Membaca hasil karya tulis dari orang lain berarti kita juga sedang melihat bagaimana seorang penulis menuangkan ide-ide dalam pikirannya lewat tulisan yang di hasilkan dan bagaimana gaya bahasa dalam karya tulis. Rangkaian kata yang kita baca akan terekam dalam memori otak kita sehingga ketika kita menuangkan ide atau gagasan kita ke dalam sebuah tulisan ataupun ujaran dengan sendirinya muncul sebagai kosa kata yang dikeluarkan. Kosa kata yang beragam akan terkait dengan seberapa banyak kita membaca dan mendengarkan informasi dari ujaran orang lain.

Ragam kebahasaan muncul karena adanya perbedaan kepentingan menulis. Apabila kita akan menulis dengan kepentingan untuk membuat karya tulis berupa cerita anak sebagai sasaran utama pembaca adalah untuk anak-anak, kita harus menggunakan kosa kata ragam bahasa anak yaitu dengan gaya bahasa yang lugas, menarik namun tidak menggunakan kosa kata bahasa yang tinggi. Apabila kita akan menulis karya tulis ilmiah gunakan ragam bahasa yang sesuai dengan pedoman umum bahasa Indonesia dimana sasaran pembacanya ialah kalangan cendekiawan dan kalangan yang berkepentingan.

Sebagaimana karya penulisan puisi, ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa untuk keestetikan puisi tersebut. Ada beberapa ragam bahasa puisi antara lain gaya bahasa perbandingan atau yang biasa kita sebut sebagai majas, gaya bahasa pertentangan seperti ironi dan litotes dan gaya bahasa pengulangan seperti asonasi. Semua ragam bahasa tersebut dapat dituangkan sebagai salah satu karya berupa puisi dengan ragam kosa kata bahasa yang sesuai. Ragam kosa kata dalam kebahasaan penulis tertuang dalam karya puisi yang diciptakannya.

Kreativitas dalam menulis merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh setiap orang dari mulai dapat membaca kemudian menulis. Tidak banyak orang yang beranggapan keterampilan menulis lebih sulit dibandingkan dengan berbicara mengungkapkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran, sehingga dalam kreativitas menulis ini tidak jarang pula orang yang berbakat dalam hal menulis. Sejatinya menulis tidaklah susah, ketika kita suka dengan hal tulis menulis, suka memperbanyak waktu untuk membaca, suka berlatih menulis maka kegiatan menulis menjadi mudah dan menyenangkan.

Suatu kegiatan menulis menjadi salah satu kegiatan yang kreatif karena menulis sendiri di lakukan oleh penulis yang menuangkan ide kreatifnya dalam tulisan sehingga dapat tersampaikan oleh para pembaca. Kreativitas menulis menghasilkan berbagai macam jenis karya tulis seperti cerpen, artikel opini, puisi dan lainnya. Itu sebabnya mengapa menulis dianggap sebagai suatu kegiatan yang kreatif atau kreativitas menulis.

Aspek fisik dalam sebuah tulisan tidak lain adalah gabungan dari beberapa kosa kata yang dirangkum secara kreatif oleh penulis dengan tujuan dapat tersampaikan oleh pembaca lewat karya tulis tersebut. Oleh karena kosa kata yang di gunakan merupakan sebuah aspek fisik pada karya tulis sehingga dengan mudah meneliti dan memahami ragam kosa kata yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan informasi pada suatu karya tulis tersebut.

Keragaman kosa kata yang di gunakan menentukan seberapa besar pengaruh rangkaian kosa kata tersebut sehingga bisa dengan mudah informasi yang akan disampaikan oleh penulis tersampaikan kepada pembacanya. Ada beberapa hal yang menjadi alasan pembaca akan menyukai karya tulis contohnya berupa artikel terkait penggunaan kosa kata yang dipilih oleh penulis. Pertama yaitu rangkaian penggunaan kosa kata untuk judul.

Biasanya judul yang menarik menjadi alasan pertama pembaca untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai isi pada judul karya tulis tersebut. Pemilihan kosa kata untuk membuat judul yang menarik yaitu memilih rangkaian kosa kata yang memberikan unsur penasaran kepada pembaca, sehingga nantinya pembaca akan mulai mencari informasi terkait yaitu pada awal paragraf atau kalimat pembuka.

Kedua, paragraf awal pada pembukaan. Kosa kata yang dipilih untuk dirangkai sebagai media menyampaikan informasi pembukaan tentunya menggunakan bagian atau hal yang paling menarik yang akan disampaikan pada karya tulis berupa artikel. Peran kosa kata disini tentunya sangat penting mengingat pemilihan diksi yang tepat sehingga hal yang paling menarik tersampaikan dengan jelas dan tertangkap dengan mudah oleh pembaca. Penulis yang belum memiliki wawasan luas terhadap ragam kosa kata kebahasaan akan terlihat pada pemilihan diksi yang digunakannya.

Ketiga, pemilihan kosa kata untuk bagian isi dari suatu karya tulis berupa artikel. Penulis bisa menggunakan pilihan kosa kata untuk dirangkai menjadi sebuah kalimat aktif yang di dalamnya menggunakan kosa kata kerja dan kosa kata sifat. Terahir yaitu pada bagian penutup. Pada bagian penutup sebuah artikel gunakan kosa kata yang tidak berbelit-belit agar penyampaian ringkasan dari pembahasan tersampaikan dengan baik. Pilih kosa kata yang pas untuk mewakilkan isi secara ringkas.

(Tsalatsah Maulidi Hasanah adalah Mahasiswi Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 3 Universitas Peradaban Bumiayu (UPB) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita