Jumat, 31/08/2012, 04:45:15
Bermasalah, DPRD Jateng Sidak Proyek Jalingkut
TK-Takwo Heriyanto

Rombongan DPRD Jateng meninjau proyek Jalingkut Tegal-Brebes di Desa Bangsri (Foto: Takwo Heriyanto)

PanturaNews (Brebes) - Proyek pembangunan jalan lingkar utara (jalingkut) Brebes-Tegal bernilai sekitar Rp 150 miliar yang tak kunjung selesai, membuat rombongan dari Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), turun langsung melihat lokasi, tepatnya di pintu masuk Jalingkut, di Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Kamis 30 Agustus 2012.

Turunnya 15 orang dari Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, yang dipimpin langsung Ketuanya, yakni Sasmito beserta dari Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Tengah dilokasi, untuk membuktikan kebenaran informasi dari masyarakat yang menganggap bawah proyek yang dikerjakan oleh PT Bumi Redjo itu bermasalah.

"Kami ke Jalingkut ini untuk cek lapangan. Ini karena kami mendapat infromasi dari masyarakat, bahwa proyek Jalingkut ada anggapan di masyarakat terjadi kemacetan. Karena itu, kami cek lokasi sekaligus klarifikasi kepada dinas terkait dan rekanan," ujar Ketua Komisi D DPRD Jateng, Sasmito, saat sidak proyek Jalingkut.

Selain itu, kata Sasmito, dalam sidaknya, pihaknya juga menemukan tidak adanya papan proyek pada pembangunan jalingkut Brebes-Tegal. Karenanya, pihaknya meminta kepada pelaksana proyek untuk memasang plangnya.

Itu dilakukan untuk mengindari anggapan miring dari masyarakat. Disisi lain, pihaknya juga meminta agar PT Bumi Redjo dalam melakukan pekerjaan proyek ini harus selesai tepat waktu.

Dia menjelaskan, dari hasil klarifikasi dengan dinas dan rekanan terkait, pekerjaan proyek jalingkut terkesan lamban karena baru ada perubahan desain. Akibat terjadi perubahan desain itu, target penyelesaian pekerjaan bertambah panjang. Proyek jalan yang menghubungkan Brebes-Tegal itu, semula ditargetkan selesai pada September 2012.

"Tapi, karena ada perubahan desain yang baru turun itu, target pekerjaan selesai menjadi bulan Mei 2013 mendatang," terangnya.

Sementara, Perwakilan PT Bumirejo selaku rekanan pelaksanan proyek Jalingkut, Budiman mengatakan, masalah papan proyek, sebenarnya telah dipasang lama. Namun, lantaran keberadaannya di jalur pantura, papan itu hilang dan secapatnya akan dipasang kembali. Adapun pekerjaan proyek Jalingkut, kini sudah 28 persen.

Dalam proyek itu, memang telah terjadi perebuhan desain. Bahkan, ada perubahan panjang jalan. Yakni, panjangnya bertambah sekitar 300 meter. Itu dilakukan agar jalan bisa menyambung dengan di Kota Tegal, sehingga bisa langsung operasional.

"Hal ini juga mempengaruhi anggaran proyek. Semula anggaran jalingkut hanya sekitar Rp 150 miliar, kini berubah menjadi sekitar Rp 200 miliar," ungkapnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita