Sabtu, 28/01/2012, 08:49:22
Cuci Darah 2 Kali Seminggu, Lia Butuh Pedonor Ginjal
GHJay-SL. Gaharu & Riyanto Jayeng

Lia yang menderita gagal ginjal stadium empat butuh donor ginjal (Foto: Dok/ PSDBM)

PanturaNews (Tegal) - Kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Wanagopa, RT.02, RW.04, Desa Kerman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Lia binti Sanali, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur karena mengalami gagal ginjal masih memprihatinkan.

Penyakit Lia yang bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2007 itu, telah memasuki stadium empat. Status gagal ginjal stadium empat, membuat Lia harus menjalani cuci darah hingga dua kali dalam seminggu.

Hal itu disampaikan Staf Pusat Sumber Daya Buruh Migran (PSDBM) Jakarta, Suparman, Sabtu 28 November 2012, setelah menjenguk Lia binti Sanali di Rumah Sakit Sukanto.

Menurut Suparman, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Lia adalah dengan memberikan donor ginjal, untuk mengganti ginjalnya yang sudah tidak berfungsi.

“Apakah ia akan terus menjalani cuci darah, ataukah ada upaya membantu untuk dioperasi dan mendapat donor ginjal? Keluarga belum mendapat kepastian dari pihak rumah sakit, PPTKIS, maupun pemerintah,” tutur Sugiono saat diwawancarai melalui sambungan telepon.

Menurut keluarga dan pihak PSDBM yang mendampingi, kondisi Lia harus diselamatkan dengan merujuk Lia ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan mencarikan donor ginjal untuknya. Namun merujuk TKI yang diberangkatkan oleh PT Fajar Semesta Raya Perkasa ke RSCM, bukan perkara mudah bagi keluarga dan pihak PSDBM, karena RSCM tidak memiliki perjanjian dengan pemerintah terkait persoalan TKI.

“Majikan saya di Jeddah dulu sempat menjanjikan akan membantu pembiyaan yang akan dikeluarkan selama perawatan saya di rumah sakit. Namun kami belum mendapat kepastikan, apakah majikan betul-betul mau membantu pembiyaan tersebut,” tutur Lia kepada Suparman.

Meskipun beberapa kawan Lia di Arab Saudi tengah mengupayakan menagih janji majikan untuk memberikan uang biaya perawatan Lia sebesar Rp 40 sampai 45 juta, namun hal tersebut belum sebanding dengan prediksi biaya operasi dan menebus ginjal untuk Lia. Setelah pegiat PSDBM di Jakarta mendapatkan informasi dari salah satu staf RSCM bernama Efi, ternyata biaya untuk operasi ginjal Lia binti Sanali, akan mencapai Rp 500 juta lebih.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita