PanturaNews (Batang) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong bupati dan wali kota di 35 kabupaten/kota untuk mempercepat pembentukan kawasan industri sebagai upaya menggenjot pendapatan daerah lewat sektor investasi.
Ajakan itu ia sampaikan seusai memimpin upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Selasa, 19 Agustus 2025.
Luthfi menilai keberadaan kawasan industri akan mempermudah masuknya investasi sekaligus mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Ia menyebut kesuksesan KIT Batang, yang mencatat nilai investasi Rp 2,68 triliun pada semester I 2025, sebagai model pengembangan kawasan industri lainnya.
"Kita punya delapan kawasan industri. Hari ini saya minta para bupati dan wali kota segera ajukan kawasan industri yang bisa ditetapkan sebagai kewenangan provinsi," ujar Luthfi.
Menurutnya, investasi menjadi prioritas Jawa Tengah ke depan selain sektor ketahanan pangan. Realisasi investasi di provinsi itu sepanjang semester pertama 2025 mencapai Rp 45,58 triliun dan menyerap 222.373 tenaga kerja—tertinggi di Pulau Jawa.
Luthfi juga memaparkan capaian kinerja selama enam bulan menjabat. Pertumbuhan ekonomi Jateng tercatat naik dari 4,98 persen menjadi 5,28 persen pada triwulan II 2025. Sementara angka kemiskinan turun tipis dari 9,58 persen ke 9,48 persen.
Berbagai program strategis turut digulirkan, seperti insentif bagi penghafal kitab dan pengajar agama, pemulihan status bandara internasional untuk Bandara Ahmad Yani Semarang dan Adi Soemarmo Boyolali, hingga program beasiswa luar negeri dengan kuota 100 mahasiswa.
Di sektor pendidikan, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran Rp 9,355 triliun untuk renovasi 322 sekolah, pembangunan 10 sekolah baru, serta beragam beasiswa bagi siswa miskin dan anak putus sekolah.
Sementara di bidang kesehatan, pemerintah membangun Rumah Sakit Mata Daerah Soepardjo Roestam, menyediakan beasiswa dokter spesialis, layanan Speling (dokter spesialis keliling), serta program asuransi kesehatan.
Untuk infrastruktur perumahan, 26.356 unit rumah ditangani sepanjang 2025. Pemprov juga mengerjakan peningkatan jalan sepanjang 64,13 km, rehabilitasi 68,73 km, dan pemeliharaan rutin 2.307 km jalan. Pekerjaan fisik lainnya mencakup pembangunan jembatan dan saluran irigasi.
Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam membangun provinsi ini.
"Membangun Jawa Tengah tidak bisa hanya mengandalkan satu-dua tokoh. Harus super team, bukan Superman. Prinsipnya gotong royong," kata Luthfi.