Kamis, 21/07/2022, 07:23:33
Sistem Pertanian Modern Automatic Watering dengan Pengendali Sensor
Oleh: Anggi Dias Prasetya & Rizki Noor Prasetyono, M.Pd
--None--

PERTANIAN adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam.

Tahukah kalian apa saja sih faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman? Ya, faktor internal dan faktor eksternal tentunya. Faktor intenal ini berasal dari dalam tanaman seperti gen dan fitohormon, sedangkan faktor eksternal ini berasal dari luar tubuh tanaman seperti cahaya, zat hara, air, tanah, dan suhu.

Air menjadi salah satu faktor penting dalam budidaya pertanian guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian air ini berpengaruh terhadap produktivitas tanaman (Maulana dan Idrus, 2017). Air akan menjadi bahan baku dalam proses fotosintesis, pelarut hara, dan penyusun protoplasma. Menurut momsmoney.id tanaman yang kekurangan air akan mengalami pertumbuhan yang melambat, artinya tanaman akan mengalami penurunan produksi juga dari hasil pertumbuhannya.

Tanaman berbunga, pohon, atau tanaman lainnya akan menumbuhkan lebih sedikit tunas baru dan menghasilkan lebih sedikit tunas baru dan menghasilkan lebih sedikit bunga yang seringkali gagal berkembang.
Pemanfaatan teknologi otomatis sudah sedemikian maju sehingga penggunaan aktivitas sehari-hari bisa dilakukan secara otomatis karena manusia tidak selamanya akan menggunakan cara konvesional. Pada bidang pertanian dan perkebunan terutama tanaman ketersediaan air sangatlah penting karena tanaman tidak bisa hidup dan berkembang dengan baik jika air pada tanah tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Selama ini, penyiraman tanaman dilakukan secara manual. Akan tetapi, terkadang petani tidak punya cukup waktu untuk menyiram tanaman. Oleh sebab itu membutuhkan suatu alat yang dapat membantu meringankan kegiatan penyiraman tanaman dalam bentuk sistem yang dapat bekerja secara otomatis. Saat ini ada kemajuan teknologi berupa sebuah komputer kecil yang disebut mikrokontroler salah satunya bisa membuat sebuah alat penyiraman tanaman secara otomatis guna memudahkan petani.

Automatic Watering atau penyiraman otomatis bertujuan untuk mengaktifkan pekerjaan manual menjadi otomatis, adapun manfaat yang didapatkan dari alat ini adalah mempermudah pekerjaan manusia dalam menyiram tanaman. Alat ini menggunakan sensor kelembaban tanah YL-69 yang berfungsi sebagai pendeteksi kelembaban tanah dan mengirim perintah kepada Arduino uno guna menghidupkan relay agar pompa dapat menyala dan melakukan penyiraman air sesuai kebutuhan tanah secara otomatis.

Penelitian pembuatan alat ukur kelembaban tanah telah dilakukan oleh Agung (2015) dengan memanfaatkan sensor kelembaban seri 8085V6 menggunakan metode pengukuran secara langsung dan menampilkan hasil berupa nilai kualitatif kelembaban yang terukur. Selanjutnya (Caesar et al 2016) dengan memanfaatkan sensor FC-28 dalam pembuatan prototype sistem monitoring kelembaban tanah pada tanaman cabai dan tomat.

Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya inovasi automatic watering atau penyiraman otomatis diharapkan dapat memepermudah penyiraman tanaman bagi penggunanya. Sehinga ketersediaan air pada tanaman dapat benar-benar diperhatikan.

Jika kekurangan air maka bibit yang ditanam akan kering, dan tumbuh tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini, dengan terpenuhinya kebutuhan akan air maka tanaman dapat tumbuh, berbuah, dan berkembang dengan baik.

(Anggi Dias Prasetya adalah Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita