Kamis, 02/03/2017, 06:32:41
Bangsa Indonesia Bangga Punya Empat Pilar
-Laporan Zaenal Muttaqin

Anggota DPR/MPR-RI, Dr Ir Muhammad Prakosa PhDn, sosialisasi EMpat Pilar di Slawi (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Slawi) - Anggota DPR/MPR-RI, Dr Ir Muhammad Prakosa PhDn menegaskan, bangsa Indonesia harus bersyukur karena memiliki Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang dapat menjadi perekat dan pemersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.

"Kita bersyukur, Indonesia memiliki pilar-pilar yang dikemas dalam Empat Pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Karena itu kita semua harus menjaga pilar-pilar itu ada agar tetap kokoh," ujar Prakosa saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Slawi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 20 Februari 2017 lalu.

Sosialisasi Empat Pilar yang bertempat di salah satu hotel yang ada di Slawi itu diikuti sekitar 150 peserta dari tokoh masyarakat dan berbagai unsur masyarakat lainnya.

Lebih lanjut Prakosa menjelaskan, bahwa Empat Pilar berbangsa dan bernegara itu dapat diibaratkan dengan sebuah bangunan rumah, bila sebuah bangunan rumah tanpa memiliki pilar maka bangunan rumah itu akan sangat mudah roboh.

"Begitu pula dengan bangsa ini, jika pilarnya tidak kokoh maka hancur pula," kata Prakosa yang anggota MPR dan DPR RI Fraksi PDIP dan berasal dari Dapil IX Jawa Tengah (Brebes, Tegal dan Kodya Tegal).

Menurutnya, sebagai bangsa Indonesia harus bangga karena memiliki Empat Pilar. Tidak ada bangsa lain di dunia yang memiliki ideologi seperti Pancasila. Negara besar seperti Amerika Serikat, pemimpinnya juga memuji ideologi Pancasila yang mampu menyatukan Indonesia.

"Negara lain saja membanggakan, maka kita juga harus selalu menjaga dan merawatnya," kata Prakosa.

Dikatakan, banyak bangsa di dunia yang belum memiliki bahasa pemersatu. Beruntung Indonesia yang berbagai suku, bahasa dan ribuan pulau ini, memiliki bahasa pemersatu, bahasa melayu. Dia juga menegaskan pentingnya sosialisasi Empat Pilar di tengah merosotnya nilai-nilai kebangsaan.

"Untuk itu pentingnya kita menguatkan jati diri bangsa. Bangsa yang ingin dicapai adalah bangsa yang seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945," tandas Prakosa.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita