Bendung Petahunan yang mengalami kerusakan pada bagian talang samping (Foto: Zaenal Muttaqin)
PanturaNews (Brebes) - Bendung irigasi pertanian Petahunan yang ada di aliran sungai Cigunung, Dukuh Jetak, Desa Sindangwangi, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sudah hampir satu tahun mengalami kerusakan akibat bencana alam.
Akibatnya, lahan pertanian padi seluas 454 hektar yang mengandalkan pasokan air irigasi dari bendung tersebut, hanya mengandalkan air tadah hujan. Meski begitu, tahun 2016 ini Pemkab Brebes belum alokasikan anggaran untuk perbaikan bendung Petahunan.
Kepala UPTD Pengairan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Pemali Hulu, Tasali mengatakan, kerusakan bendung Petahunan pada tahun 2015 lalu akibat bencana. Kerusakan terjadi pada bagian talang atau saluran tepi yang ambrol dan tidak dapat mengalirkan air.
"Tahun 2015 lalu talang tepi rusak dan tidak dapat berfungsi untuk mengalirkan air irigasi," ujarnya kepada PanturaNews.Com, Rabu 03 Februari 2016.
Menurutnya, bendung Petahunan mengaliri lahan pertanian seluas 454 hektar yang ada di Desa Sindangwangi, Desa Jipang dan Desa Pengarasan. Akibat kerusakan itu, lahan di tiga desa tersebut hanya mengandalkan dari air hujan untuk irigasi.
"Lahan masih dapat ditanami dengan air irigasi seadanya dan juga air hujan," kata Tasali.
Dikatakan, sejak mengalami kerusakan pihaknya telah mengajukan usulan perbaikan talang irigasi bendung Petahunan. Perbaikan talang diusulkan sepanjang 300 meter dengan perkiraan biaya sebesar Rp 2 Milyar.
"Perbaikan diusulkan anggaran sebesar Rp 2 milyar untuk perbaikan talang yang rusak dan lainnya," ungkap Tasali.
Meski begitu, Pemkab Brebes tahun 2016 ini belum mengalokasikan anggaran untuk perbaikan talang saluran bendung Patahunan. Padahal petani sangat mengharapkan segera dilakukan perbaikan agar lahan pertanian dapat ditanami sepanjang musim.
"Tahun ini belum dianggarkan tapi akan tetap upayakan untuk segera diperbaiki," tandas Tasali.