PanturaNews (Pemalang) – Warga Desa Datar, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dibuat geger setelah Polres Pemalang bersama tim Inafis membongkar makam pasangan suami istri (pasutri), Mohammad Rosihi (37) dan Nur Azizah Turohmi (34), pada Jumat (15/8/2025).
Ekshumasi ini dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian keduanya yang dinilai janggal.
1. Kematian pasutri ini sejak awal sudah bikin heran warga
Pada Minggu (10/8), MR dan NAT ditemukan sudah tidak bernyawa di atas tumpukan batu bawah jembatan Kali Rambut. Kondisi tubuh mereka disebut rapi, namun mulut mengeluarkan busa dan tangan mengepal.
Hal ini bikin warga dan keluarga curiga. Pasalnya, sehari sebelumnya pasangan ini masih sehat-sehat saja. Mereka sempat berpamitan ke Tegal untuk mengambil knalpot motor, lalu mampir ke warung buat minum kopi. Esok paginya, mereka ditemukan sudah meninggal.
2. Awalnya keluarga menolak autopsi
Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, mengatakan pihak kepolisian tak bisa langsung melakukan autopsi karena saat itu keluarga tidak mengizinkan.
“Kalau penyebab kematian tentunya harus dilakukan otopsi, dalam hal ini pihak keluarga tidak menghendaki dan menerima kematian korban,” jelasnya, Sabtu 16 Agustus 2025.
Namun, belakangan penyelidikan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Terlebih, polisi menemukan cairan berwarna cokelat di sekitar lokasi kejadian yang masih diteliti di laboratorium.
3. Proses pembongkaran makam bikin warga penasaran
Pantauan di lapangan, puluhan warga berbondong-bondong mendatangi area pemakaman saat proses ekshumasi berlangsung. Mereka penasaran dengan hasil pemeriksaan polisi.
“Ekshumasi ini penting untuk melengkapi proses penyelidikan, terutama untuk mengetahui penyebab kematian korban,” kata Johan.
4. Tidak ada masalah keluarga, juga bukan indikasi bunuh diri
Menurut keluarga, pasangan ini tidak memiliki konflik pribadi maupun masalah rumah tangga. Mereka juga yakin keduanya bukan tipe yang nekat mengakhiri hidup.
Kini, keluarga berharap hasil autopsi bisa mengungkap kebenaran penyebab kematian, sekaligus menjawab rasa penasaran banyak pihak. Pasutri ini meninggalkan seorang anak yang masih duduk di kelas lima SD.
Misteri kematian pasutri di Pemalang ini masih menunggu hasil resmi autopsi. Apakah benar ada hal janggal di balik peristiwa ini? Kita tunggu saja hasil penyelidikan polisi.
Wartawan PanturaNews dilengkapi indentitas yang tertera pada box redaksi, jika terjadi pemungutan uang dalam peliputan berita. Hubungi Kantor Redaksi:Jl. Ayam No 29 Randugunting Kota Tegal atau E-mail:redaksi@panturanews.com atau HP:081575522283