PanturaNews (Brebes) - Munculnya wacana pemekaran daerah yang selama ini terus digencarkan oleh para tokoh dan masyarakat dari wilayah Brebes bagian selatan, hingga kini terus menjadi bahan pembicaraan banyak kalangan. Salah satunya, adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Wahyudin Noor Aly.

Menurut anggota dewan dari daerah pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal dan Kabupaten Tegal ini, berbicara soal keinginan pemekaran Kabupaten Brebes yang hingga kini belum terwujud, mestinya tidak harus diributkan dan saling menyalahkan.

Seperti pernah disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, yang menyatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah merasa cukup dengan jumlah kabupaten/kota sebanyak 35, sehingga wacana pemekaran khususnya di Kabupaten Brebes sepertinya sudah tertutup.

"Mestinya yang perlu digaris bawahi adalah ikuti terlebih dahulu mekanisme dan aturan, dari pada keinginan untuk pemekaran wilayah tersebut. Jadi, jangan sampai keinginan adanya pemekaran, akan tetapi malah menimbulkan konflik. Ini yang harus dihindari," ujar Wahyudin Noor Aly yang akrab disapa Goyud, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Brebes, Kamis 29 November 2012.

Goyud menerangkan, tidak mudah bagi pemerintah untuk mewujudkan pemekaran daerah. Sebab, banyak tahapan yang harus ditempuh, mulai dari persetujuan melalui pemerintah daerah/DPRD Kabupaten, Provinsi maupun pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Yang terpenting adalah, sebelum wacana pemekaran daerah itu diusulkan, alangkah lebih baiknya diselasaikan terlebih dahulu oleh masing-masing pihak terkait. Jangan hanya diselesaikan secara sepihak saja. Artinya, wilayah Brebes selatan juga perlu melibatkan tim/para tokoh dari wilayah Brebes utara," tuturnya.

Sehingga nantinya, lanjut Goyud, persoalan wacana pemekaran wilayah Brebes selatan akan dapat diselesaikan dengan baik, tanpa adanya gejolak/konflik, yang pada akhirnya dampaknya adalah kerugian bagi seluruh masyarakat Kabupaten Brebes.