Ketua Pansus II H Ahmad Satori SE (Foto: Gaharu)
PanturaNews (Tegal) - Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, akan tinjau lokasi sumber air Kali Giri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, guna cek langsung panel pipa jaringan transmisi dan distribusi pasokan air ke PDAM Kota Tegal.
Hal itu ditegaskan Ketua Pansus II H Ahmad Satori SE, Senin 28 Maret 2011. Cek lokasi sumber air Kali Giri akan dilakukan, Selasa 29 Maret 2011 bersama direktur dan jajaran staf PDAM Kota Tegal.
“Kami akan tinjau lokasi langsung ke sumber air bersih di Kali Giri. Maksud dari tinjauan lokasi ini untuk memastikan secara langsung posisi panel jaringan air bersih yang selama ini dipasok ke PDAM Kota Tegal. Secara teori memang sudah dijelaskan oleh PDAM, akan tetapi kami perlu melihat langsung ke lokasi sumbernya, supaya tahu persis seperti apa jaringan pipa di sana,” kata Satori.
Menurut Satori, dalam laporan yang diberikan PDAM, pasokan air bersih yang bersumber dari Kali Giri, tidak langsung dikelola oleh PDAM Kota Tegal seperti halnya pasokan air bersih dari sumber Kali Bulakan, Bumijawa. Pasokan air bersih dari Kali Giri disalurkan lebih dulu ke Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Lebih jauh dikatakan, air bersih dari Kali Giri diperuntukan bagi tiga daerah, PDAM Slawi, PDAM Brebes dan PDAM Kota Tegal. Namun sebelumnya masuk dulu ke reservoir PDAB di wilayah Kecamatan Lebaksiu. Selanjutnya yang untuk PDAM Kota tegal disalurkan ke reservoir Saimbang di Kecamatan Lebaksiu.
“Sampai di reservoir Saimbang, pasokan air dari Kali Giri dijadikan satu dengan pasokan air bersih dari Kali Bulakan Bumijawa. Selanjutnya didistribusikan ke Kota Tegal dengan melalui peningkatan tekanan di 7 menara air, sayangnya menara-menara itu tidak ada yang berfungsi,” jelas Satori.
Satori menambahkan, air di reservoir saimbang yang berasal dari 2 sumber air yaitu Kali Giri dan Kali Bulakan, memiliki tekanan mencapai 58 liter per detik. Akan tetapi sesampainya di perbatasan Kabupaten dan Kota Tegal , tekanan itu berkurang tinggal 38 liter per detik. “ Ada penyusutan sekitar 20 liter per detik sebelum sampai ke Kota Tegal, ini yang nantinya akan kami cari tahu penyebabnya,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM Kota Tegal, Ghufron mengatakan, sebelum sampai ke Kota Tegal, pasokan air dari dua sumber yang berada di reservoir Saimbang didistribusikan ke 608 pelanggan yang tersebar di sepanjang Slawi, Banjaran dan Pesayangan.
Ghufron mengatakan, hilangnya tekanan air di perjalanan menuju Kota Tegal disebabkan oleh kondisi pipa transmisi yang tidak sempurna dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
“Pasokan air dari dua sumber itu jumlahnya mencapai 280 ribu meter kubik per bulannya. Untuk pasokan dari sumber Kali Giri dapat memenuhi kebutuhan warga Kota Tegal 10 ribu pelanggan dan yang dari sumber Kali Bulakan hanya dapat memenuhi sekitar 3000 pelanggan. Untuk menghindari penurunan tekanan, sebaiknya diadakan pipa transmisi tersendiri agar dapat menetralisir antara tekanan murni dengan tekanan tambahan yang diberikan di reservoir Saimbang,” tandasnya.