Rabu, 29/10/2025, 23:05:18
Mahasiswa PPL Universitas Peradaban Hidupkan Semangat Cinta Lingkungan Di SD Negeri Bumiayu 03
OLEH: MUHAMMAD NASRULLOH & TIM
.

SAMPAH merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sering dihadapi, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi sumber penyakit.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, terutama anak-anak sekolah dasar, untuk memahami pentingnya memilah sampah organik dan non-organik sejak dini. Di SD Negeri Bumiayu 03, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, kesadaran terhadap kebersihan lingkungan diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi pemilahan sampah organik dan non-organik. Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai tanggung jawab, peduli lingkungan, dan cinta kebersihan kepada seluruh siswa.

-Apa Itu Sampah Organik dan Non-Organik?: Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami atau makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun kering, kulit buah, dan sayuran. Jenis sampah ini mudah terurai secara alami dan dapat dimanfaatkan menjadi kompos atau pupuk alami.

Sedangkan Sampah non-organik berasal dari bahan yang sulit terurai, seperti plastik, kaleng, botol, kaca, dan styrofoam. Sampah ini memerlukan penanganan khusus dan sebaiknya didaur ulang agar tidak mencemari lingkungan. Dengan memahami perbedaan ini, siswa diharapkan mampu memilah sampah sesuai jenisnya sebelum dibuang ke tempat sampah.

-Sosialisasi Lingkungan di SDN Bumiayu 03: Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di halaman sekolah SD N Bumiayu 03 ini diikuti dengan antusias oleh para siswa. Dalam kegiatan tersebut, guru dan mahasiswa PPL dari Universitas Peradaban Bumiayu memberikan penjelasan menarik tentang cara memilah sampah dengan benar serta dampak positifnya bagi lingkungan sekolah.

Para siswa diajak untuk mengenali warna tempat sampah sesuai jenisnya, yaitu biru untuk sampah organik dan merah untuk sampah non-organik. Melalui simulasi dan permainan edukatif, mereka belajar secara langsung bagaimana membuang sampah di tempat yang sesuai.

“Dengan memilah sampah sejak dini, kita membantu menjaga bumi tetap bersih dan sehat. Hal kecil yang dilakukan setiap hari bisa membawa perubahan besar bagi lingkungan,” ujar Bapak Wendry Kurniawan, S.Pd., salah satu guru pembimbing SD N Bumiayu 03.

-Manfaat Sosialisasi Pemilahan Sampah: Sosialisasi ini memberikan banyak manfaat, antara lain: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Siswa belajar pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi pencemaran, Mendorong Kebiasaan Baik: Anak-anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya sesuai jenisnya.

Mengembangkan Tanggung Jawab Sosial: Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, Mendukung Program Sekolah Adiwiyata: SDN Bumiayu 03 turut berpartisipasi dalam menciptakan sekolah hijau dan ramah lingkungan.

-Hasil dan Dampak Kegiatan: Kegiatan sosialisasi ini memberikan hasil yang nyata dan berdampak positif terhadap perilaku siswa, guru, dan lingkungan sekolah. Peningkatan Kesadaran Lingkungan Siswa Setelah sosialisasi, siswa SDN Bumiayu 03 mulai menunjukkan perubahan perilaku.

Mereka lebih berhati-hati saat membuang sampah dan sudah mulai mampu membedakan jenis sampah berdasarkan penjelasan yang diberikan. Beberapa siswa bahkan saling mengingatkan teman agar tidak membuang sampah sembarangan.

-1.Lingkungan Sekolah Menjadi Lebih Bersih dan Tertata: Dengan adanya dua tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenisnya, kebersihan lingkungan sekolah meningkat secara signifikan. Halaman sekolah terlihat lebih rapi dan bebas dari tumpukan sampah yang bercampur. Guru dan petugas kebersihan juga merasa terbantu karena siswa kini turut berpartisipasi menjaga kebersihan.

-2.Meningkatkan Keterlibatan Guru dan Komite Sekolah: Guru-guru mulai mengintegrasikan tema “cinta lingkungan” dalam kegiatan pembelajaran harian, seperti membuat kerajinan dari bahan daur ulang atau lomba kebersihan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa dampak kegiatan tidak berhenti pada hari sosialisasi saja, tetapi berlanjut dalam kegiatan pembiasaan di sekolah.

-3.Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab dan Kepedulian Sosial: Siswa belajar bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi tanggung jawab bersama. Mereka menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, baik di sekolah maupun di rumah.

-4.Mendukung Program Sekolah Adiwiyata: Kegiatan ini sejalan dengan upaya SDN Bumiayu 03 menuju sekolah Adiwiyata, yaitu sekolah yang berbudaya lingkungan. Mahasiswa PPL turut membantu sekolah dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis lingkungan.

“Anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka tidak hanya mendengarkan materi, tapi juga langsung mempraktikkan. Setelah kegiatan, kami melihat perubahan nyata dalam perilaku mereka terhadap kebersihan,” ujar Bpk Wendry Kurniawan, S.Pd., salah satu guru pamong.

-Membentuk Generasi Cinta Lingkungan: Lebih dari sekadar kegiatan satu hari, sosialisasi ini menjadi langkah awal membentuk generasi muda yang sadar lingkungan. Dengan menanamkan nilai peduli lingkungan sejak usia sekolah dasar, diharapkan anak-anak SDN Bumiayu 03 tumbuh menjadi individu yang cinta kebersihan dan tanggap terhadap masalah lingkungan.

Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bahwa Pendidikan lingkungan hidup tidak harus melalui teori semata, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Melalui praktik langsung, siswa belajar bahwa setiap tindakan kecil — seperti memilah sampah - memiliki arti besar bagi kelestarian bumi.

Mahasiswa PPL Universitas Peradaban Bumiayu menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari lingkungan sekolah. Dengan bimbingan guru dan dukungan orang tua, siswa SDN Bumiayu 03 akan terus mengembangkan kebiasaan baik tersebut hingga menjadi gaya hidup yang berkelanjutan.

“Dari tangan-tangan kecil yang memilah sampah hari ini, tumbuh generasi besar yang akan menjaga bumi di masa depan.”

-Kesimpulan dan Harapan: Kegiatan Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik di SDN Bumiayu 03 yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPL Universitas Peradaban Bumiayu berjalan sukses dan penuh makna. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga membentuk perilaku positif dan kebiasaan peduli lingkungan.

Diharapkan kegiatan ini menjadi program berkelanjutan yang terus ditanamkan dalam budaya sekolah. Dengan dukungan semua pihak guru, siswa, dan masyarakat SDN Bumiayu 03 dapat menjadi sekolah percontohan dalam pengelolaan sampah dan pembentukan karakter cinta lingkungan.

Tim Mahasiswa PPL Universitas Peradaban (UP) Kabupaten Brbes di SD Negeri Bumiayu 03 Kecamatan Bumiayu, Brebes:

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Peradaban (UP) Kabupaten Brebes: Mutiara Ratnaningtias, Saras Okta Permatasari, Seli Fitriani, Dina Awalia Salsabila, Muhammad Nasrulloh, M.Roby Harland.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita