KEMAMPUAN membaca, menulis, dan berhitung (calistung) merupakan fondasi utama bagi siswa sekolah dasar dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif. Pada jenjang kelas (kelas I-II ), penguasaan calistung menjadi tahap krusial yang menentukan keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran pada tingkat berikutnya.
Namun, kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan dasar tersebut, baik karena faktor lingkungan belajar, kurangnya stimulasi di rumah, maupun keterbatasan waktu guru dalam memberikan pendampingan individual.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban (UP) Kabupaten Brebes, memiliki peran strategis dalam membantu sekolah dasar, khususnya SDN Bumiayu 03, untuk meningkatkan kemampuan calistung siswa kelas awal. Melalui sinergi antara mahasiswa PPL dan pihak sekolah, kegiatan pembelajaran menjadi lebih variatif, terarah, dan menyenangkan.
-Pengertian Membaca: Membaca adalah proses menguraikan dan memahami tulisan dengan menggunakan huruf atau simbol tertentu. Proses ini juga mencakup memahami pesan yang terkandung dalam teks, baik yang tersirat maupun tersurat (Hendrayani, 2018).
Dengan membaca, seseorang bisa meningkatkan kemampuan diri, memperluas cara berpikir, mempertajam pemahaman, serta memperluas pengetahuan (Rukati & Sumayana, 2016). Kemampuan membaca juga berkaitan erat dengan perkembangan bahasa anak, sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang mencakup membaca, menulis, mendengar, dan berbicara (Satria, 2017).
-Pengertian Menulis: Menulis adalah proses menyampaikan pikiran, ide, atau informasi dalam bentuk huruf atau simbol yang terbentuk menjadi kata, kalimat, dan teks.Menurut Dalman (2014), menulis adalah kegiatan berkomunikasi dengan menyampaikan pesan secara tertulis menggunakan bahasa tulis. Seperti membaca, menulis juga merupakan bagian dari keterampilan berbahasa.
-Pengertian Berhitung: Berhitung adalah proses mempelajari nama-nama angka dan menggunakan angka untuk mengidentifikasi jumlah benda. Menurut Sujiono (2008), berhitung adalah kemampuan akal untuk menjumlahkan sesuatu.
Pada anak-anak usia sekolah dasar, kemampuan berhitung merupakan syarat penting sebelum memahami kegiatan matematika lainnya. Raghubar dalam Sari (2020) menambahkan bahwa berhitung berkaitan dengan bilangan, yang mencakup penyebutan, identifikasi, dan operasi bilangan.
-Faktor Penghambat Siswa dalam Membaca,Menulis dan Berhitung
SD Negeri Bumiayu 03, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, sebagai salah satu sekolah dasar, menghadapi tantangan dalam penguasaan Calistung pada siswanya. Observasi awal menunjukkan bahwa beberapa siswa kelas rendah, khususnya kelas 1 dan 2, masih kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Bahkan, beberapa siswa belum mengenal huruf abjad.Kondisi ini sering kali diperparah oleh kurangnya dukungan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah dan metode pembelajaran di sekolah yang cenderung kurang bervariasi serta terlalu berfokus pada penyelesaian buku tema. Problematika Calistung pada peserta didik kelas rendah di Sekolah Dasar merupakan isu yang memerlukan perhatian serius.
-Tujuan dan Kegiatan Pelaksanaan: Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) siswa kelas awal yang masih memerlukan pendampingan tambahan di luar jam pelajaran.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat sinergi antara mahasiswa PPL dan pihak sekolah dalam melaksanakan program literasi dan numerasi yang mendukung capaian pembelajaran siswa.
Sebelum kegiatan dilaksanakan, mahasiswa PPL terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan guru kelas untuk menentukan jadwal pelaksanaan, lokasi kegiatan, serta pembagian kelompok siswa berdasarkan tingkat kemampuan Calistung mereka.
Dalam tahap persiapan ini, mahasiswa juga menyusun perangkat kegiatan berupa modul pembelajaran sederhana, kartu huruf, kartu angka, serta lembar latihan membaca, menulis, dan berhitung. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa melalui tes diagnostik sederhana yang berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pendampingan.
Pelaksanaan kegiatan inti dibagi ke dalam tiga fokus utama, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Pada aspek membaca, kegiatan dilakukan dengan latihan pengenalan huruf dan suku kata menggunakan kartu huruf.
Mahasiswa membimbing siswa untuk menyusun suku kata menjadi kata sederhana dan kemudian melatih mereka membaca kalimat pendek. Kegiatan membaca ini juga dikembangkan dengan penggunaan buku cerita bergambar agar siswa merasa senang dan termotivasi untuk membaca.
Kegiatan inti pelaksanaan program sinergi antara mahasiswa PPL dan SDN Bumiayu 03 ini dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai, yakni setiap hari Senin hingga Sabtu pukul 10.00 hingga 11.00 WIB.
Kegiatan ini berlangsung di ruang Perpustakaan dengan melibatkan sekitar sepuluh siswa kelas 1 dan 2. Pelaksanaan kegiatan dipandu oleh mahasiswa PPL dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang bekerja sama dengan guru kelas sebagai pendamping dan pengawas teknis kegiatan.
-Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan Calistung: Pada aspek membaca, siswa yang semula hanya mampu mengenal huruf secara terbatas mulai menunjukkan kemajuan dalam menyusun suku kata menjadi kata utuh. Banyak siswa yang pada awalnya hanya mampu membaca kata sederhana seperti “ibu” dan “buku”, kini telah mampu membaca kalimat pendek dengan lancar.
Hal ini tidak terlepas dari metode pembelajaran yang diterapkan mahasiswa PPL, yaitu melalui pendekatan drill reading dan kegiatan membaca cerita bergambar. Pendekatan ini membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan membantu siswa meningkatkan konsentrasi serta minat bacanya.
Kemampuan menulis siswa juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Awalnya, sebagian besar siswa masih menulis huruf dengan bentuk yang tidak konsisten dan belum memahami jarak antarhuruf. Setelah mengikuti kegiatan pendampingan, mereka mulai mampu menulis kata dan kalimat sederhana dengan rapi dan benar.
Penggunaan media seperti kartu gambar serta kegiatan menulis berdasarkan gambar terbukti efektif membantu siswa mengaitkan tulisan dengan makna visual. Selain itu, bimbingan individual dari mahasiswa PPL membantu siswa yang kesulitan menulis huruf tertentu untuk memperbaiki bentuk tulisan mereka melalui latihan berulang dan penguatan positif.
Dalam hal berhitung, hasilnya juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebelum kegiatan dilaksanakan, masih banyak siswa yang kesulitan mengenali angka dan memahami konsep penjumlahan maupun pengurangan sederhana.
Setelah mengikuti kegiatan ini, siswa menjadi lebih terampil dalam menghitung dan memahami hubungan antara angka dan jumlah benda. Penggunaan media konkret seperti stik es krim dan kelereng membuat siswa lebih mudah memahami konsep bilangan secara nyata.
-Dampak dan Implikasi Kegiatan: Sinergi antara mahasiswa PPL dan guru kelas juga memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Guru memperoleh bantuan nyata dalam mendampingi siswa yang membutuhkan perhatian khusus, sementara mahasiswa mendapat pengalaman langsung dalam mengelola pembelajaran di tingkat dasar.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar menerapkan teori yang diperoleh di perkuliahan, seperti pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik, serta penerapan media pembelajaran sederhana yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Dari sisi siswa, kegiatan ini berhasil menumbuhkan rasa percaya diri, semangat belajar, serta motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan dasar mereka.
Pembelajaran yang dilakukan secara santai namun tetap terarah setelah jam pelajaran formal membuat siswa merasa lebih bebas untuk berlatih tanpa tekanan. Hal inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan program, yaitu terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan sinergi mahasiswa PPL dan SDN Bumiayu 03 tidak hanya berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan Calistung siswa kelas 1 dan 2, tetapi juga memperkuat hubungan kemitraan antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah dasar sebagai bagian dari upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Tim Mahasiswa PPL Universitas Peradaban (UP) Kabupaten Brbes di SD Negeri Bumiayu 03 Kecamatan Bumiayu, Brebes:
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Peradaban (UP) Kabupaten Brebes: Mutiara Ratnaningtias, Saras Okta Permatasari, Seli Fitriani, Dina Awalia Salsabila, Muhammad Nasrulloh, M.Roby Harland.