Rabu, 29/10/2025, 00:24:21
Perhelatan Sastra: Bincang Buku Puisi -Rahasia Tanda- Karya M. Enthieh Mudakir
AULA KI HAJAR DEWANTARA UPS TEGAL
LAPORAN IWANG NIRWANA

Empat pembicara pada "Bincang Buku Puisi Rahasia Tanda" di Aula Ki Hajar Dewantara Civitas akademika Universitas Pancasakti Tegal. (Foto: Iwang)

PanturaNews (Tegal) - Suasan mendung,  air langit meneteskan kerinduannya pada bumi lewat gerimis. Daun-daun takdzim bertasbih. Di ruang Aula Ki Hajar Dewantara Civitas akademika Universitas Pancasakti (UPS) Tegal menjadi tuan rumah bagi perhelatan sastra yang meriah dengan digelarnya acara "Bincang Buku Puisi Rahasia Tanda" pada Selasa Pon, 28 Oktober 2025 dari pukul 08.00 hingga 12.30 WIB.

Acara ini merupakan bedah buku antologi puisi terbaru karya penyair Tegal, M. Enthieh Mudakir terbitan Hyang Pustaka 2025, berjudul "Rahasia Tanda". Buku ini disebut-sebut sebagai sebuah "undangan untuk melambat, merenung, dan membaca ulang realitas," melalui kacamata batin, atau qolbu.

Bincang buku ini menghadirkan jajaran pembicara dan penanggap yang kompeten di bidangnya, dipandu oleh Ida Firiyati  sebagai moderator.Prof. Dr. Taufiqullah, M.Hum. (Rektor UPS Tegal) sebagai pembuka acara. Abu Ma'mur MF (Komite Sastra Dewan Kesenian Kabupaten Brebes) dan Nana Sastrawan (Penanggap/Sastrawan) sebagai pembicara.

"Barangkali tugas puisi bukan menemukan arah, tapi mengingatkan bahwa arah sejati selalu berpusat didalam diri. Tempat segala rahasia akhirnya bermuara dalam hening. Wallahu a'lam," tegas Abu Ma'mur MF

Sementara dalam ulasannya, Nana Sastrawan Enthieh menyadari bahwa puisi hadir sebagai makhluk gaib yang hadir dalam diri manusia. "Manusia yang gelisah sesungguhnya mereka yang memiliki daya hidup,  yang memiliki tanda-tanda untuk terus memperjuangkan hidupnya dalam segala kondisi". Pungkasnya

Suasana acara semakin hidup dengan sesi pembacaan puisi dari antologi tersebut yang dibawakan oleh Lutfi AN dengan judul Di Lembah Manakah Aku. Aksi panggung yang penuh penghayatan ini menambah kedalaman pemahaman peserta terhadap karya-karya M. Enthieh Mudakir. Acara dipandu dengan sukses oleh MC, Dyanindra Sri Kumara.

Kehadiran para sastrawan dan akademisi ternama, seperti budayawan Pantura Atmo Tan Sidik yang turut hadir sebagai Tancep Kayon, menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat Tegal terhadap perkembangan literasi dan sastra. Acara ini berhasil menjadi sarana penting bagi komunitas sastra untuk berdialog dan memperkaya khazanah kebudayaan di wilayah Pantura.

"Saya menengarai adanya isyarat profetik Dalam 128 puisi Enthieh yang dimaksudkan sebagai Manuskrip Zaman Akhir".

Pada akhirnya dalam diskusi ini terungkap bahwa puisi dalam Rahasia Tanda bukan sekadar keindahan bahasa, melainkan sebuah "riset ruhani" atau pencarian makna di balik tanda-tanda alam dan kehidupan.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita