Selasa, 30/09/2025, 08:51:59
Membanggakan! SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu Memperoleh Juara di Lomba FTBI Tingkat Kabupaten
OLEH: LINTANG FARUQ HIKAMI
.

SUASANA penuh semangat kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan di Brebes. SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu  (FTBI) Tingkat Kabupaten Brebes pada tanggal 18 September tahun 2025 di SMP Negeri 1 Larangan .

Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah, dalam mengembangkan potensi akademik dan dalam pelestarian budaya dan bahasa daerah.

Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan salah satu program strategis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan penggunaan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa dialek Brebesan, di kalangan generasi muda. Ajang ini dirancang untuk mengajak siswa mencintai dan melestarikan bahasa ibu melalui berbagai cabang lomba, seperti macapat, mendongeng, sesorah, membaca dan menulis aksara daerah, geguritan, ndagel ijen, dan cerkak.

Menjadi yang Terbaik di Tengah Persaingan Ketat kompetisi FTBI yang diadakan setiap tahun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini menjadi ajang bergengsi bagi siswa-siswi sekolah dasar di seluruh Brebes. Pada tahun ini, peserta datang dari berbagai kecamatan dengan total puluhan sekolah yang ikut berpartisipasi.

Meskipun menghadapi persaingan yang ketat, SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu mampu menunjukkan kualitas unggul yang membedakannya dari sekolah-sekolah lain. Mereka tidak hanya unggul dalam satu bidang, tetapi meraih penghargaan di beberapa kategori, yaitu berhasil membawa pulang juara satu.

Kategori Juara Satu yang diraih oleh SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu benar-benar mencerminkan beragamnya potensi luar biasa dari para siswa. Di antara torehan prestasi tersebut, yang pertama adalah Juara 1 Mendongeng Putra yang dipersembahkan oleh M. Raffasya Berlian.

Raffasya berhasil membawakan cerita rakyat dengan sangat ekspresif, menghidupkan setiap karakter dalam dongeng, dan menunjukkan kefasihan luar biasa dalam berbahasa Jawa. Gestur tubuh, mimik wajah, serta intonasi suaranya membuat cerita yang dibawakan terasa hidup dan mampu memikat perhatian juri maupun penonton.

Kemudian, prestasi gemilang lainnya datang dari Vareen Earlyta Rifana yang sukses menyabet Juara 1 pada kategori Ndagel Ijen Putri. Penampilan Vareen menghadirkan nuansa jenaka yang segar namun tetap sopan dan mendidik. Dengan improvisasi yang luwes serta pembawaan panggung yang penuh percaya diri, ia berhasil menampilkan dagelan khas Jawa yang menghibur sekaligus menyampaikan pesan moral secara halus.

Tidak kalah membanggakan, Zahron Khaedar Al Farizi turut menambah daftar prestasi sekolah dengan meraih Juara 1 dalam kategori Ndagel Putra. Zahron tampil dengan gaya khas yang spontan dan mengundang gelak tawa penonton, namun tetap menjaga nilai kesantunan yang menjadi ciri khas budaya lokal. Kombinasi antara kecerdasan humor, artikulasi yang tepat, dan penguasaan materi membuatnya unggul dibanding peserta lainnya.

Pencapaian luar biasa ini tidak terjadi begitu saja atau dalam waktu singkat. Di balik kesuksesan para siswa dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu ini, terdapat proses panjang yang penuh dedikasi dan keterlibatan banyak pihak. Pelatihan yang dilakukan secara berkala menjadi pondasi penting dalam membentuk kemampuan dan kepercayaan diri siswa. Namun, lebih dari itu, keberhasilan ini juga merupakan buah dari kolaborasi yang erat antara berbagai elemen penting di lingkungan sekolah.

Peran kepala sekolah sebagai pemimpin yang visioner sangat menentukan arah pembinaan dan pencapaian prestasi siswa. Dukungan beliau dalam bentuk kebijakan, motivasi, serta fasilitas pembinaan memberikan ruang yang luas bagi guru dan siswa untuk berkembang. Sementara itu, para guru berperan sebagai motor penggerak utama yang tak kenal lelah membimbing, melatih, dan memotivasi siswa sejak tahap awal hingga menjelang lomba. Kesabaran, ketekunan, dan kepedulian mereka menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses panjang ini.

Tidak kalah penting adalah peran orang tua yang memberikan dukungan moril dan materil, baik dalam bentuk semangat harian, pendampingan saat latihan di rumah, hingga keterlibatan dalam mempersiapkan kebutuhan teknis siswa selama mengikuti kompetisi. Sinergi antara sekolah dan keluarga inilah yang menciptakan ekosistem pembinaan yang positif dan berkelanjutan.

Dengan adanya kerja sama yang solid antara kepala sekolah, para guru, siswa, dan orang tua, SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu mampu membuktikan bahwa prestasi bukan hanya tentang kemenangan di atas panggung, tetapi tentang proses kebersamaan, semangat gotong royong, dan keyakinan untuk terus maju bersama.

Setelah berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat kabupaten, SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang lebih besar pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi.

Pengalaman berharga yang diperoleh dari kompetisi sebelumnya menjadi modal utama yang menguatkan langkah mereka. Tidak hanya soal kesiapan teknis dan kemampuan siswa yang sudah terasah, tetapi juga semangat juang dan kebersamaan yang semakin kokoh menjadi kekuatan tersendiri bagi tim SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu.

Keberhasilan ini sekaligus menegaskan bahwa sekolah-sekolah Islam tidak hanya berfokus pada aspek spiritual semata, tetapi juga mampu berinovasi, mengikuti perkembangan zaman, dan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

Pendekatan yang diterapkan oleh SD Islam Ta’allumul Huda Bumiayu yang menggabungkan ilmu pengetahuan, penguatan iman, serta pengamalan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari telah terbukti efektif dalam membentuk karakter siswa yang berprestasi sekaligus berakhlak mulia.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita