Jumat, 21/02/2025, 08:36:44
Kreativitas Mahasiswa KKN UP: Inovasi Jagung Lokal Sawangan Jadi Puding Lezat
OLEH: MAHASISWA KKN UP KELOMPOK 8
.

DI rumah ibu Lurah Yuliatun, Desa Sawangan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, diadakan acara yang menarik sekaligus penuh inovasi, yaitu mengembangkan kreativitas masyarakat melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.

Acara yang melibatkan ibu-ibu PKK dan anggota Dawis (Dasa Wisma) Desa Sawangan, para mahasiswa KKN Kelompok 8 Universitas Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, mengajak para ibu untuk mencoba membuat puding jagung, salah satu inovasi berbahan dasar jagung lokal yang lezat.

Jagung lokal yang selama ini sering digunakan sebagai bahan pangan pokok atau pakan ternak, kini bisa diolah menjadi makanan penutup yang sangat menggugah selera. Proses pembuatan puding jagung dimulai dengan merebus jagung yang telah dipisahkan dari janggelnya.

Jagung lokal yang berbeda dengan jagung manis, memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk direbus, agar teksturnya lebih empuk dan mudah diolah. Setelah direbus, jagung tersebut diblender hingga halus, kemudian disaring untuk mendapatkan sarinya.

Sari jagung yang telah dipisahkan ini menjadi bahan utama dalam pembuatan puding. Campuran sari jagung, tepung maizena, gula pasir, garam, santan kara, dan vanili dimasak hingga meresap dan tercampur rata.

Adonan ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah cetakan dan dikukus selama 20 hingga 30 menit. Proses pengukusan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam adonan hingga puding menjadi padat dan mengental.

Sementara itu, di sisi lain proses pembuatan fla sebagai topping puding juga tidak kalah penting. Fla ini dibuat dengan mencampurkan tepung maizena, gula pasir, vanili, dan santan kara yang dimasak di atas api kecil hingga mengental.

Setelah puding jagung matang dan siap, fla yang telah mengental dituangkan di atas puding jagung. Proses terakhir adalah membiarkan puding hingga sedikit mengeras dan menyatu dengan fla, memberikan tekstur yang lembut dan rasa yang nikmat.

Inovasi pembuatan puding jagung ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada ibu-ibu PKK dan anggota DAWIS, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah.

Inovasi semacam ini penting untuk menjaga keberagaman kuliner tradisional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi bahan pangan lokal yang ada.

Tak hanya berbagi keterampilan dalam membuat puding jagung, para mahasiswa KKN juga memaparkan cara menghitung harga jual untuk produk ini, memberikan wawasan penting bagi ibu-ibu PKK dan anggota Dawis yang ingin mengembangkan usaha kuliner.

Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa dalam menghitung harga jual, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional, dan margin keuntungan yang diinginkan.

Sebagai contoh, mereka menghitung harga bahan baku seperti jagung, tepung maizena, santan, dan gula, serta biaya operasional lainnya, seperti gas elpiji untuk mengukus atau alat yang digunakan. Setelah itu, mereka mengalikan total biaya dengan margin keuntungan yang wajar, untuk mendapatkan harga jual yang dapat bersaing di pasaran.

Dengan cara ini, ibu-ibu PKK dan anggota Dawis, diharapkan dapat lebih mudah menentukan harga jual puding jagung yang sesuai dengan biaya produksi, dan mampu memberikan keuntungan yang memadai.

Pembelajaran ini membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat desa, sehingga mereka bisa mengembangkan produk puding jagung menjadi salah satu komoditas unggulan lokal yang bernilai ekonomis.

Melalui program KKN ini, mahasiswa turut berperan dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, dengan membuka wawasan mereka terhadap pentingnya kreativitas dalam mengelola potensi lokal. Sebuah langkah kecil yang mampu memberikan dampak besar bagi pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita