Rabu, 19/02/2025, 07:19:41
Strategi Penyuluhan Gizi: Pencegahan Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan
OLEH: MAHASISWA KKN UP KELOMPOK 11
.

STUNTING merupakan masalah gizi yang serius di Indonesia, dengan prevalensi yang tinggi terutama pada anak balita. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67% pada tahun 2021.

Stunting dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang berakibat pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, intervensi yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada masyarakat.

Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi balita, serta langkah-langkah pencegahan stunting.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan PMT kepada balita di Desa Sarwadadi sebagai upaya untuk meningkatkan status gizi mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, yang dihadiri oleh empat mahasiswa dari program studi gizi serta 40 anggota masyarakat setempat.

Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan diawali dengan penyampaian materi mengenai stunting, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Materi juga mencakup pentingnya asupan nutrisi yang baik untuk balita, serta pengenalan jenis-jenis makanan bergizi yang sesuai untuk anak.

Setelah sosialisasi, dilakukan demonstrasi mengenai cara membuat dan memberikan makanan tambahan yang bergizi. PMT yang disiapkan mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin yang dibutuhkan balita untuk tumbuh kembang secara optimal.

Kegiatan penyuluhan dan penyaluran PMT di Desa Sarwadadi yang melibatkan mahasiswa KKN Kelompok 11 Universitas Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Sebanyak 40 peserta hadir dan terlibat aktif dalam setiap sesi kegiatan.

Dari hasil evaluasi, terungkap bahwa 90% peserta merasa lebih paham mengenai pentingnya gizi untuk balita setelah mengikuti penyuluhan. Selain itu, mayoritas peserta menyatakan bahwa mereka akan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam memberikan makanan kepada anak-anak mereka.

Penyaluran PMT juga menunjukkan dampak positif. Balita yang menerima PMT mengalami peningkatan berat badan dan tampak lebih aktif. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.

Penyuluhan stunting dan pemberian PMT di Desa Sarwadadi merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah gizi pada balita. Penyuluhan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari masyarakat.

Pentingnya peran mahasiswa dalam kegiatan ini juga tidak dapat diabaikan. Mereka berfungsi sebagai penggerak dan fasilitator dalam menyampaikan informasi serta melakukan demonstrasi. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka serta memberikan pengalaman langsung dalam pengabdian kepada masyarakat.

Masyarakat yang memiliki pemahaman yang baik mengenai gizi seimbang akan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan ini harus dilanjutkan secara berkala untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diberikan dapat terus diingat dan diterapkan oleh masyarakat.

Kegiatan penyuluhan stunting dan pemberian PMT di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi balita. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator, kegiatan ini dapat berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Disarankan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara rutin untuk terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai masalah gizi, serta untuk memantau perkembangan status gizi balita di daerah tersebut. Keberlanjutan program ini sangat penting untuk mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Desa Sarwadadi.

Mahasiswa KKN Universitas Peradaban Kelompok 11: Jaya Tegar Sanjaya (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), Latifatun Nasikha (Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia), Aulia Ilma Hutami (Prodi Akuntansi), Aliya Alimi (Prodi Manajemen), Agus Dwi Prabowo (Prodi Farmasi).

Muhammad Robbi Pradana (Prodi Sistem Informasi), Nur Afni Safitri (Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Khoerina Nasida (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Femulia Arifka Nanda (Prodi Informatika), Muhammad Parhan (Prodi Teknik Elektro)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita