... ia lebih memilih menjual produknya secara langsung di pasar lokal...
UMKM Sriping yang dikelola oleh Ibu Tofiq telah menjadi salah satu ikon kuliner di Tegalsari, Desa Kawunganten Lor, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, sejak didirikan pada tahun 1981. Usaha ini menawarkan beragam sriping yang terbuat dari bahan alami seperti pisang, singkong, talas, dan keron.
Komitmen Ibu Tofiq terhadap kualitas dan cita rasa produk terlihat jelas melalui resep tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sriping yang dihasilkan tidak hanya renyah tetapi juga kaya rasa, menjadikannya camilan favorit di kalangan masyarakat.
Proses produksi sriping Ibu Tofiq dilakukan dengan hati-hati, dimulai dari pemilihan bahan baku. Hanya bahan-bahan segar dan alami yang digunakan, tanpa tambahan bahan kimia yang berbahaya. Menggorengnya pun masih menggunakan kayu bakar.
Singkong, pisang, talas, dan keron dipilih dengan cermat untuk memastikan kualitas terbaik. Ketika bahan baku siap, proses pengolahan dimulai dengan pengirisan dan penggorengan, sehingga menghasilkan sriping yang renyah dan lezat.
Setelah melalui proses penggorengan, sriping dikemas dengan rapi dan diberi label halal, menjamin konsumen akan keamanan konsumsi. Label halal ini menjadi salah satu nilai tambah yang penting, terutama bagi konsumen yang memperhatikan aspek kehalalan dalam makanan.
Ibu Tofiq sangat bangga dengan produk yang dihasilkannya, dan selalu berusaha untuk menjaga standar kualitas yang tinggi. Dalam menjalankan usahanya, Ibu Tofiq memilih untuk tidak menggunakan aplikasi penjualan online. Pendekatan ini diambil untuk meminimalisir risiko yang mungkin timbul dari transaksi digital.
Sebagai gantinya, ia lebih memilih menjual produknya secara langsung di pasar lokal, dan menjalin kerjasama dengan toko-toko kecil di sekitarnya. Dengan cara ini, Ibu Tofiq dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka secara langsung.
Mahasiswa KKN Kelompok 12 Universitas Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, yang beranggotakan Alfi Fathatir Rizqi, Lita Amalia, Faris Nur Hikmah, Tia Malikhatun Nikmah, Laiq Maulina, Nur Afni Sevina, Moch Zaki Widodo, Dendi Zidni Ilman, Muhamad Zakaria, Muhamad Hizbullah Asyari, berkesempatan melihat secara langsung proses produksinya.
Dampak ekonomi dari UMKM ini sangat signifikan bagi masyarakat sekitar. Banyak warga desa yang terlibat dalam proses produksi, sehingga meningkatkan pendapatan keluarga. Meskipun menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan persaingan dengan produk sejenis, Ibu Tofiq tetap optimis dan berkomitmen untuk menjaga kualitas produk.
Namun dengan dedikasi dan inovasi, UMKM Sriping Ibu Tofiq diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pelestarian kuliner tradisional Indonesia.