MEREBAKNYA kasus Covid-19 menyebabkan Indonesia mengalami krisis ekonomi di berbagai bidang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah mendorong timbulnya pengusaha-pengusaha kecil dan menengah baru.
Industri kecil dan industri rumah tangga adalah termasuk bentuk perekonomian rakyat Indonesia yang apabila dikelola dengan baik, dapat membantu memecahkan masalah-masalah perekonomian Indonesia.
Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas apabila sudah dipenuhi kebutuhan yang satu maka timbul kebutuhan yang lain. Begitu pula dengan kebutuhan sandang, maka usaha konveksi semakin pesat perkembangannya dari waktu ke waktu.
Hal ini dapat dilihat dari maraknya pertumbuhan industri kecil rumah tangga yang bergerak diberbagai bidang. Pengelolaan usaha konveksi merupakan salah satu pilihan usaha bagi masyarakat yang tidak memiliki modal besar yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan pendapatan keluarga.
Menurut Prajudi Atmosuryo (1982: 282) pengelolaan adalah suatu aktivitas pemanfaatan serta pengolahan sumber daya yang akan digunakan dalam kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara usaha merupakan kegiatan ekonomi yang didalamnya terdapat transaksi jual-beli barang, tukar menukar barang antara pemproduksi hingga pemasaran barang untuk memperoleh keuntungan.
Usaha konveksi merupakan salah satu usaha pembuatan pakaian yang dibuat secara massal dan tergolong sebagai jenis usaha manufaktur yang terkenal. Keterkenalan konveksi terutama diakibatkan adanya 2 hal.
Pertama, pasar bisnis konveksi tetap eksis karena produk konveksi pakaian yang menjadi satu diantara kebutuhan pokok manusia. Kedua, bisnis konveksi sangat terkenal karena adanya persaingan di bidang ekonomi.
Untuk dapat memulai bisnis tidak terlalu besar cukup mempunyai beberapa mesin jahit dan ketrampilan sudah dapat mewujudkan bisnis konveksi. Pakaian yang diproduksi di industri konveksi ini antara lain seragam perusahaan atau organisasi, kaos, jaket, kemeja, dan lainnya. Pakaian dibuat dengan penggolongan ukuran yaitu, S, M, L dan XL. Usaha konveksi tidak hanya dilakukan di pabrik besar, tetapi juga bisa dilakukan di rumah.
Di Indonesia pengelolaan usaha konveksi rumahan sangat di minati karena peluang usaha dunia konveksi memiliki jangkauan pasar yang sangat luas. Sebagian besar karyawan konveksi sangat di minati oleh para ibu rumah tangga karena dianggap sebagai pekerjaan sampingan.
Keuntungan dari usaha konveksi adalah pertama, memperoleh omset yang besar. Seorang pengusaha konveksi skala rumahan yang hanya mengandalkan tenaga kerja 10 orang bisa meraih keuntungan yang stabil di setiap bulannya. Kedua, perkembangan dan kebutuhan pasar yang luas. Karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, maka konveksi merupakan bisnis popular. Bisnis konveksi akan sangat menguntungkan karena pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Dalam sebuah usaha pasti ada hal-hal ataupun hambatan yang muncul baik dari aspek sosial maupun individu. Hambatan-hambatan yang muncul akan mempengaruhi produksi dalam melaksanakan usahanya.
Kendala atau hambatan dalam mengelola usaha konveksi diantaranya adalah pengusaha tidak mempunyai perencanaan sistem jangka panjang, struktur organisasi, kurangnya informasi bisnis, lemah dalam promosi, dan sumber modal yang terbatas. Cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut diantaranya mempunyai perencanaan yang matang, memperdalam informasi mengenai bisnis, dan membuat promosi produk yang menarik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan usaha konveksi rumahan merupakan proses perencanaan dan penggunaan berbagai sumber daya terhadap suatu proses kegiatan yang diatur secara rapi demi tercapainya tujuan organisasi yaitu usaha konveksi rumahan itu sendiri. Keuntungan dari bisnis konveksi ini adalah memperoleh omset yang besar dan perkembangan dan kebutuhan pasar yang luas.
Di dalam sebuah usaha khususnya usaha konveksi rumahan akan muncul hambatan atau kendala yang muncul. Hambatan itu adalah segala sesuatu atau rintangan yang dapat menghalangi kemajuan atau pelaksanaan pencapaian suatu hal yang menimbulkan kesalahan atau kekacauan dalam sebuah usaha konveksi rumahan.