STRATEGI merupakan sebuah rencana yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Strategi didefinisikan sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan.
Menurut Supriyono dari kedua definisi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana perusahaan yang terpadu dan diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kedua, Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan perusahaan karena faktor lingkungan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Usaha kecil produk makanan ringan menghadapi persaingan yang cukup keras dari usaha menengah dan besar yang memiliki jaringan distribusi yang kuat. Membangun loyalitas pelanggan adalah merupakan strategi kunci mereka untuk menghadapi persaingan tersebut.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha kecil produk makanan ada di kuadran 4 dimana strategi yang digunakan adalah Diversifikasi dengan terus berinovasi dan memberikan berbagai terobosan dengan melakukan kombinasi-kombinasi keunggulan yang ada. Terdapat 6 variabel yang signifikan terhadap karakter pelanggannya.
Enam variabel yang signifikan tersebut diantaranya yaitu: Produk Enak, Produk Mudah Dikenal, Produk Tanpa Pengawet, Permintaan Tinggi, Penggemar Tersendiri, Penjualan Stabil.
Minat beli merupakan tahapan keinginan konsumen dalam berperilaku sebelum keputusan saat membeli produk benar-benar dilakukan. Menurut Ferdinand (2002) minat beli merupakan apapun yang berhubungan dengan perencanaan dalam membeli produk dan jumlah unit yang diperlukan pada waktu tertentu pada konsumen.
Pada hakitatnya seseorang membeli produk untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Seseorang membeli produk bukan hanya fisik semata, melainkan manfaat yang ditimbulkan oleh produk yang dibeli. Bernand (2009) mengatakan bahwa produk merupakan sesuatu yang dapat memberi manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen.
Maka dari itu, seorang pengusaha dituntut untuk selalu kreatif, dinamis, dan berpikiran luas dalam menciptakan serta mengembangkan suatu produk. Menurut Tjiptono (2007) produk yang berkualitas mempunyai hubungan sangat erat dengan sikap konsumen, dimana produk yang memiliki kualitas memberikan suatu dorongan minat kepada konsumen untuk membeli produk tersebut.
Karena produk yang ditawarkan akan menggambarkan kondisi perusahaan, jika perusahaan melakukan kesalahan dalam hal pemasaran kepada konsumen dapat menurunkan tingkat minat beli konsumen, bahkan dapat berdampak pada image yang kurang baik.
Melalui Usaha Makanan Ringan bertujuan untuk melakukan pembinaan dan menciptakan wirausaha baru melalui pemberdayaan aktivitas yang tidak produktif menjadi produktif, meningkatkkan keterampilan produksi makanan ringan, memberikan pembelajaran manajemen usaha dan pemasaran.
Dengan memanfaatkan digital teknologi informasi diharapkan kegiatan usaha yang dilakukan mampu meningkatkan margin keuntungan, pangsa pasar yang semakin meluas, volume penjualan meningkat dan biaya pemasaran yang dapat diminimalkan.
Adapun Resiko bisnis makanan yaitu antara lain: resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama, harga bahan baku yang tidak stabil, makanan yang tidak habis terjual.
Ada juga faktor dominan yang mempengaruhi minat beli konsumen terdapat pada nilai koefisien pada persamaan regresi, yaitu pada variabel produk. Hal tersebut diartikan, bahwa produk adalah variabel yang kuat berpengaruh pada minat beli konsumen.