E-SPORT atau olahraga elektronik, merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak, umumnya antara para pemain profesional. Gaji atlet E-Sport di Indonesia saat ini sendiri memiliki besaran yang beragam.
Eddy Lim mengatakan, rata-rata gaji atlet Indonesia kini berkisar dari Rp 1,5 juta hingga Rp 20 juta per bulan. Rendah-rendahnya Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta per bulan. Ada juga yang sekitar Rp 6 juta - Rp 7 juta per bulan.
Bertambahnya jumlah pengguna internet dan mobile internet, menjadi salah satu faktor mengapa industri e-sports di Indonesia akan terus tumbuh ke depannya. Selain itu, hardware smartphone yang kian mumpuni dan akses internet yang meluas, juga menjadi faktor penunjang lainnya. Perkembangan e-sports sendiri di Indonesia tentu tak lepas dari peran ekosistem industri ini sendiri baik itu game developer, player, stakeholder, terutama pemerintah.
Dukungan dari pemerintah seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga turut andil dalam perkembangan gaming dan esports di tanah air. Seperti misalnya peran Kemenparekraf dalam mengembangkan komunitas-komunitas industri esports untuk mendorong terbentuknya ekosistem yang ideal.
Bermain game menjadi salah satu pilihan hiburan yang paling mudah dijangkau di saat pandemi seperti sekarang ini. Akibatnya, jumlah gamers melonjak drastis di berbagai negara. Berdasarkan laporan Newzoo Global Games Market Report 2020, mobile game mengalami peningkatan terbesar selama tahun ini dengan pendapatan 77,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau tumbuh sebesar 13,3% year on year.
Sementara itu, developer game konsol mencatatkan pendapatan selama 2020 sebesar 45,2 miliar dolar AS atau tumbuh 6,8% year on year. Di sisi lain, game PC menghasilkan 33,9 miliar dolar AS tahun ini.
PUBG Mobile produk asal perusahaan Tencent ini telah banyak melahirkan berbagai peluang karier di industri e-sports. Meskipun sejumlah ajang offline e-sport banyak yang dihentikan karena pandemi virus corona, minat para pemain tidaklah surut. Tidak mau kalah dengan pemerintah, pihak swasta juga berlomba-lomba mengadakan kompetisi PUBG Mobile ini. Dalam kurun waktu tiga bulan ke depan ada beberapa kejuaraan mulai dari Gopay Arena Championship yang sudah berlangsung dengan total prize pool Rp1 miliar.
Tencent, perusahaan asal China ini memiliki lebih dari 60 ribu karyawan dengan investasi ke lebih dari 600 perusahaan. Di industri esports, Tencent dikenal sebagai pengembang PUBG Mobile. Dilansir dari E-Sports Observer, pada 2020 Tencent berhasil mencatatkan pendapatan bersih 18,9 miliar dolar AS di Q3 tahun 2020 dan laba bersih yang meningkat 85% year on year dari tahun 2019 hingga mencapai 5,88 miliar dolar AS.
Dari jumlah tersebut, sebesar 6,26 miliar dolar AS didapatkan dari game online rilisannya, yang pendapatannya juga meningkat 45% year on year. Jumlah ini terutama didapatkan dari game Peacekeeper Elite dan Honor of Kings yang melebihi 100 juta pengguna harian rata-rata dalam sepuluh bulan pertama tahun 2020. Selain itu, PUBG Mobile dan Clash of Clans juga turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan ini.
Perusahaan yang didirikan oleh Ma Huateng ini juga telah mengakuisisi banyak game developer lainnya, salah satunya adalah pengembang asal Amerika Serikat, Riot Games, yang mengembangkan League of Legends. Tak tanggung-tanggung, untuk 93% saham yang dimiliki, Tencent telah menginvestasikan lebih dari 350 juta dolar AS pada 2011, sebagaimana dilansir dari Wall Street Journal.
Ada juga Mobile Legends: Bang Bang yang merupakan salah satu game asal Shanghai, Tiongkok yang termasuk jenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena). Diciptakan dan dikembangkan oleh perusahaan Moonton yang juga dikenal dengan nama Shanghai Moonton Technology Co.
Moonton awalnya didirikan oleh dua orang yang kini menjadi CEO yakni Justin Yuan dan Xu Zhenhua. Perusahaan asal China ini berdiri sejak 2014 dengan 1000 karyawan yang tersebar di penjuru dunia. Meskipun perusahaannya masih terbilang muda, namun penghasilan yang dimiliki diperkirakan melebihi 200 juta USD.
Newzoo memperkirakan bahwa pendapatan game mobile secara global pada tahun 2021 bakal menjadi US 90,7 miliar atau setara Rp 1.250 T dengan pertumbuhan sebesar 4,4% dibanding dengan laporan tahun lalu. Pendapatan game smartphone diperkirakan mencapai US$ 79 Miliar dan game di tablet diperkirakan mencapai US$ 11,6 miliar. Gokilnya, pendapatan game secara keseluruhan pada tahun 2021 termasuk PC, konsol dan Mobile diperkirakan mencapai US% 175,8 miliar.
Dari pernyataan tersebut, tak heran jika pada akhir 2019 lalu, Moonton sudah meraih penghasilan sebesar US$214 juta atau sekitar Rp2.9 triliun. Sedangkan pada data terbarunya, penghasilan Moonton di tahun 2020 adalah $291 juta atau sekitar Rp4 triliun.
Di tahun 2020 juga, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) mencatatkan 75 juta player aktif. Adapun jumlah pemain ML tersebut berasal dari beberapa negara.Terutama untuk wilayah Asia yang memiliki user game ML yang banyak. Jadi, tak heran juga jika mereka memang memiliki andil besar dalam menyumbang pendapatan kepada vendor Moonton.