opini »
Minggu, 18/05/2025 21:43:00 Wib
Implementasi Kurikulum Merdeka Dan Pendidikan Karakter

PERMASALAHAN lingkungan seringkali kita temukan yang bersumber dari kecilnya kesadaran  masyarakat. Menurut Meidita Candra Milutasari (2019) perilaku menjaga lingkungan hidup telah di atur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup yang berbunyi; “Setiap orang wajib menjaga, mencegah dan menanggulangi pencemaran dari perusakan lingkungan hidup untuk generasi mendatang”.

Karena masalah lingkungan dan perilaku manusia sangat erat kaitannya, maka sangat penting untuk mengembangkan karakter peduli lingkungan yang menjadi salah satu  tantangan paling signifikan dihadapi lembaga pendidikan. Dengan adanya sentuhan  dari pendidikan, dapat membawa dampak besar dalam sebuah sistem yang relevan untuk menyukseskan tujuan dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan.

Kurikulum terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun, begitu juga pada saat ini pergantian kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang mendukung pendidikan karakter peduli lingkungan.

Oleh karena itu Pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka sangat penting karena memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, karakter pendidikan bertujuan untuk meningkatkan karakter dasar siswa yang taat asas dengan nilai-nilai Pancasila, seperti religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong.

Kedua, karakter pendidikan diharapkan dapat membentuk siswa yang memiliki daya tangkap spiritual keagamaan, otoritas diri, perangai, kecerdasan, etiket mulia, serta keterampilan lainnya yang diperlukan untuk mengimbangi tantangan masa depan yang kompleks. Kegagalan anak dalam mempelajari karakter menyebabkan terjadinya krisis moral yang meliputi permasalahan sosial di masyarakat, minum minuman keras, perundungan dan lain lainnya.

Menurut (Sholekah, 2020) dalam (Muslimin, 2023) Adapun nilai nilai yang mengonfigurasi karakter siswa yaitu, sopan santun terhadap guru, orang tua, jujur, saling tenggang rasa, giat, kerja keras, kreatif, mandiri, sikap dekromatis, rasa ingin tau, cinta tanah air, cinta damai, peduli terhadap lingkungan dan orang sekitar.

Menurut Kemendiknas (2010:19-21) pembelajaran pendidikan karakter menggunakan pendekatan proses belajar siswa aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hidayah (2018) dengan judul “ Penerapan Pendidikan Ramah Anak dalam Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan Siswa” diketahui, bahwa perlunya menerapkan pendidikan ramah  anak terhadap ilingkungan agar semua warga sekolah menciptakan lingkungan yang bersih, asri, aman dan nyaman dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan kurikulum sekolah maupun program-program yang  sudah direncanakan di sekolah, setiap sekolah harus mampu menanamkan atau menumbuhkan karakter peduli lingkungan. 

Fokus penelitian ini akan meneliti permasalahan implementasi kurikulum merdeka belajar dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan sekolah. Peneliti mengkaji  penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Menurut Moleong (2017, ip. 7) pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami  oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam konteks khusus yang alami dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti adalahobservasi  terus-terang. Teknik wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur.

Teknik dokumentasi peneliti melakukan dokumentasi kegiatan melalui foto atau gambar,  sebagai bukti fisik pelaksanaan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:240),  dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang.

Menurut saya Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan langkah positif dan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional, terutama dalam penguatan pendidikan karakter.

Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan memberi ruang bagi pengembangan potensi serta nilai-nilai karakter yang kuat seperti gotong royong, integritas, kemandirian, dan kebhinekaan global. Kurikulum Merdeka memberi kebebasan kepada satuan pendidikan dan guru untuk merancang pembelajaran sesuai konteks dan kebutuhan siswa.

Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka, peserta didik diajak untuk mengalami secara langsung nilai-nilai luhur Pancasila dalam berbagai kegiatan nyata.

Dalam pelaksanaannya, P5 melibatkan siswa dalam kegiatan proyek berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka, serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila (Ananda & Matnuh, 2023).

Jadi bisa disimpulkan Pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka adalah upaya penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan positif.

Dengan integrasi pendidikan karakter dalam seluruh aspek pembelajaran, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, berpikiran kritis, dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.

Implementasi yang efektif membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas.

Berita Lainnya
Senin, 19/05/2025 19:41:18 Wib
Digerebek! Kios Sederhana Ini Simpan Puluhan Ribu Rokok Ilegal
Senin, 19/05/2025 17:53:40 Wib
Persela Ukir Sejarah, Angkat Trofi Merdeka Cup 2025
Senin, 19/05/2025 17:31:02 Wib
Program Perdana di Indonesia, Ahmad Luthfi Gratiskan Ribuan Sekolah Swasta bagi Siswa Miskin
Senin, 19/05/2025 17:04:41 Wib
Kurikulum Merdeka: Transformasi Pendidikan Menuju Kreativitas dan Fleksibilitas
Senin, 19/05/2025 14:52:06 Wib
Modus Baru! Edarkan Narkoba Gunakan Google Maps Antar Barang
Senin, 19/05/2025 13:51:46 Wib
Diduga Melanggar UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. NF Dilaporkan Sejumlah Aktivis ke Polres Tegal Kota
Senin, 19/05/2025 13:44:33 Wib
Dorong Regenerasi Kepengurusan, KONI Brebes Tegaskan Pentingnya Muscab
Minggu, 18/05/2025 21:43:00 Wib
Implementasi Kurikulum Merdeka Dan Pendidikan Karakter
Minggu, 18/05/2025 21:19:06 Wib
Ahli Nasab Dunia Bahas Keturunan Walisongo dan Sambungannya ke Nabi Muhammad SAW
Minggu, 18/05/2025 15:49:05 Wib
Pria Asal Surabaya Ditangkap karena Tipu Janda Pekalongan
Minggu, 18/05/2025 13:51:41 Wib
Brebes Soekarno Run 2025 Cetak Sejarah, Baru Dibuka Pendaftaran, Tiket Sold Out dalam Waktu Singkat!
Minggu, 18/05/2025 12:04:49 Wib
Pendekatan Kompetensi Dalam Pendidikan, Persiapkan Siswa Hadapi Tantangan Masa Depan
Minggu, 18/05/2025 11:59:59 Wib
Senin Besok, Pengungsi Tanah Bergerak di Sirampog Pindah ke Huntara
Sabtu, 17/05/2025 23:07:08 Wib
Siswa SD Negeri 3 Ciparakan Unjuk Kreativitas Hias Flora dan Fauna di Atas Media Sandal
Sabtu, 17/05/2025 22:37:01 Wib
Sempat Dihentikan Sementara, PSS Sleman Tundukkan Persija Lewat Gol Dramatis di Ujung Laga
Perhatian

Wartawan PanturaNews dilengkapi indentitas yang tertera pada box redaksi, jika terjadi pemungutan uang dalam peliputan berita. Hubungi Kantor Redaksi:Jl. Ayam No 29 Randugunting Kota Tegal atau E-mail:redaksi@panturanews.com atau HP:081575522283