Ilustrasi
PanturaNews (Brebes) - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama tingkat SMA/MA, Senin 15 April 2013 di Korwil 03 Rayon Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia berjalan lancar. Meski begitu, sedikitnya ada lima siswa yang dikabarkan tidak hadir mengikuti UN di Korwil yang meliputi enam kecamatan di Brebes bagian selatan ini.
Informasi yang diperoleh, siswa yang tidak mengikuti UN dari MA Al Hikmah 1 ada tiga siswa, satu diantaranya karena sakit dan dua siswa mengundurkan diri. Siswa lainnya yang tidak mengikuti UN dari SMA Negeri Bumiayu satu siswa karena sakit dan dari SMA Negeri Salem satu siswa telah mengundurkan diri.
Sekretaris Korwil 03, Royani SPd mengatakan, penyelenggara UN di Korwil 03 ada 23 sekolah yang terdiri dari SMA/MA yang ada di enam kecamatan. Yakni, Kecamatan Bumiayu, Sirampog, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem dengan jumlah peserta UN sebanyak 2638 siswa.
"SMA/MA di Brebes bagian selatan ini terdiri dari 23 sekolah penyelenggaran UN yang tersebar di enam kecamatan," ujarnya.
Menurutnya, pada hari pertama pelaksanaan UN tidak ada laporan adanya permasalahan. Semua berjalan lancar sesuai rencana mulai dari distribusi soal hingga pengiriman hasil UN ke kabupaten. "Sementara ini semuanya berjalan lancar," kata Royani yang juga Kepala SMA Negeri 01 Sirampog ini.
Dikatakan, di SMA Negeri 01 Sirampog, UN juga berjalan lancar dengan diikuti oleh 66 siswa yang terdiri dari 28 kelas IPA dan 38 kelas IPS. Peserta UN terbagi dalam empat ruang dengan melibatkan dua pengawas dua orang tiap ruang.
"Di SMA Negeri 01 Sirampog lancar dan semua siswa dapat hadir pada UN hari pertama ini," ucap Royani.
Sementara Koordinator UN Wilayah 03, Eko Priyono MPd menyebutkan distribusi soal dari tempat penyimpanannya di SMA Negeri 01 Bumiayu ke setiap sekolah dimulai pukul 06.00 WIB. Selain itu, untuk memudahkan distribusi soal juga posko di Salem.
"Kecamatan Salem termasuk cukup jauh sehingga ada posko untuk pendistribusian soal di sana," katanya.
Dikatakan, pelaksanaan UN melibatkan pemantau dari satuan pendidikan yang bersala dari perguruan tinggi. Setiap sakolah penyelenggaran UN satu pemantau untuk memastikan jalannya Un dengan lancar dan tidak ada kecurangan.
"Tiap sekolah ada satu pemantau dari satuan pendidikan yang berasal dari perguruan tinggi," tandas Eko.