Selasa, 15/03/2011, 13:20:00
Aborsi Bukanlah Bagian Infeksi Brucella Pada Manusia
Dra. Idsap Peramiarti, MKes
--None--

 Idsap Peramiarti

Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menemukan bakteri Brucella pada salah satu domba milik peternak (PanturaNews 11 Maret 2011). Brucellosis merupakan suatu penyakit yang dapat menularkan dari binatang ke manusia (zoonosis). Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh Brucella dikenal dengan Demam Malta, demam bergelombang karena ditandai dengan septikemia akut yang diikuti oleh fase kronik yang dapat berlangsung beberapa tahun dan berulang-ulang dengan menyerang berbagai jaringan.

Ada tiga (3) spesies Brucella yang telah diidentifikasi pada ternak, yaitu:

1. Brucella melitensis (kambing dan domba)

2. Brucella abortus (sapi dan kerbau)

3. Brucella swis (babi). 

Ketiga patogen untuk manusia dengan urutan paling patogen Brucella melitensis, Brucella swis dan yang terakhir Brucella abortus. Mekanisme infeksi yang umum pada manusia terjadi dengan tidak sengaja dari tinja atau urine binatang yang terinfeksi, pada saluran pencernaan manusia (menelan susu yang terinfeksi), selaput lendir dan kulit (kontak dengan jaringan hewan yang terinfeksi).

Brucella yang menginfeksi manusia menunjukkan perbedaan dalam patogenitas. Brucella abortus selalu menyebabkan penyakit ringan tanpa komplikasi bernanah. 

Plasenta dan membran janin dari ternak babi, kambing dan domba, mengandung Eritritol yang merupakan faktor pertumbuhan untuk Brucella. Proliferasi mikroorganisme pada hewan yang hamil berakibat plasentitis dan aborsi. Tidak ditemukan Eritritol pada plasenta manusia, dan aborsi bukanlah bagian infeksi Brucella pada manusia.

Akan tetapi mengingat sifat-sifat Brucella sebagaimana tersebut diatas, tidak ada salahnya apabila sosialisasi terhadap orang-orang yang beresiko tinggi terinfeksi Brucella seperti pemerah susu, peternak, dan pekerja RPH (Rumah Pemotongan Hewan) terhadap tindakan pencegahan diberikan.

Pencegahan tersebut diatas meliputi pasteurisasi susu yang benar, kebersihan dan sterilisasi kandang yang baik, mengingat bakteri ini dapat dibunuh dengan suhu pasteurisasi susu, larutan 1% fenol dalam waktu 15 menit, peka terhadap cahaya matahari langsung dan asam. Antisipasi penularan dengan cara pemusnahan hewan yang terinfeksi, adalah cara yang paling baik untuk memutus mata rantai Brucellosis.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita