Minggu, 27/02/2011, 19:55:00
Pengusaha Kusen dan Daun Pintu Kayu Kebanjiran Order
ZM-Zaenal Muttaqin

Kusen dan daun pintu kayu hasil produksi UD Sumber Rizko tak kenal sepi order. (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Bumiayu) - Tingginya pertumbuhan pengembangan properti di kawasan Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, membuka peluang bagi pebisnis kusen atau kerangka jendela dan pintu dari kayu. Peluang pasar kusen ini ditangkap Ghufron dan Milkha, kakak beradik warga Kecamatan Bumiayu, yang membuka usahanya di Jalan Raya Laren, atau jalan raya antara Bumiayu - Bantarkawung dengan nama UD Sumber Rizko.

Dikatakan Ghufron, bersama Milkha saudaranya, sudah enam tahun membuka usaha kusen di Jalan Raya Laren dan pesanan kusen buatannya selalu lancar. Pesanan meningkat sejak tiga tahun terakhir ini. Para pemesannya kebanyakan warga biasa yang tengah membangun rumah. Per minggunya ia mendapat pesanan sekitar 10 kusen jendela dan 15 kusen pintu.

“Per bulannya saya mendapatkan omzet Rp 25 juta – Rp 30 juta. Masyarakat lebih minat membeli kusen kayu yang sudah jadi daripada memanggil tukang untuk membuat sendiri," ujar Ghufron kepada PanturaNews, Minggu 27 Februari 2011 siang.

Sedangkan harga kusennya adalah harga bersaing di pasar dan tergantung dari jenis kayu yang digunakan. Harganya untuk kusen berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per meter, sementara untuk daun pintu haraganya antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Jenis kayu yang digunakan adalah Kormis dan Waru.

“Kalau menggunakan kayu waru harganya bisa sedikit lebih murah. Harga itu juga jauh lebih eknomis dibanding jika konsumen membuat sendiri,” tutur Milkha.

Menurutnya, konsumen bisa memesan kusen dengan model sesuai keinginannya dan bisa diselesaikan dalam waktu relatif singkat, sehingga tak perlu menunggu lama. Hasilnya juga dijamin baik karena dikerjakan oleh tukang-tukang profesional.

"Para tukang kami profesional, selain hasilnya bagus juga singkat. Untuk pesanan kebutuhan satu rumah bisa diselesaikan dalam waktu dua hari," terang Milkha.

Meski begitu bukan berarti tidak ada kendala untuk mengembangkan bisnis kusen kayu ini. Salah satu kendala yang paling dirasakan masalah permodalan untuk bisa memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat tiap tahunnya.

"Kendala utama ya masalah permodalan, untuk mengawali usaha ini kami mengawali dengan modal Rp 70 juta dan untuk bisa mengembangkan lagi usaha ini butuh suntikan modal beberapa puluh juta lagi," pungkas Milkha.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita