PanturaNews (Brebes) - Di tengah guyuran hujan deras yang melanda wilayah Brebes selatan, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma menunjukkan komitmen kuatnya dalam penanganan bencana.
Didampingi sang suami, ia tak gentar menerobos hujan untuk meninjau langsung lokasi terdampak tanah bergerak di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat petang (18/4/2025).
Kunjungan ini menjadi bukti nyata kepedulian dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Brebes terhadap warganya yang tengah dilanda musibah.
Bupati yang akrab disapa Mba Mitha ini ingin memastikan secara langsung kondisi terkini di lapangan sekaligus mendengarkan keluh kesah masyarakat yang terdampak.
"Kami ingin memastikan penanganan darurat berjalan maksimal. Warga yang terdampak sudah mulai direlokasi ke tempat yang aman, dan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan air bersih terus disalurkan," tegas Mba Mitha di sela-sela peninjauan.
Bencana tanah bergerak yang terjadi sejak dua hari lalu telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada puluhan rumah warga dan mengganggu akses jalan antar desa.
Pemerintah Kabupaten Brebes bergerak cepat dan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri untuk mempercepat proses penanganan.
Berdasarkan data yang dihimpun, bencana pergerakan tanah ini terjadi di wilayah Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, pada Kamis (17/4/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang melanda wilayah Brebes bagian selatan menjadi pemicu utama terjadinya pergerakan tanah ini.
Adapun lokasi terdampak meliputi empat dukuh, yaitu Dukuh Krajan RT 05 & 06 RW 04, Dukuh Karanganyar RT 04 RW 04, Dukuh Babakan RT 05 RW 04, dan Dukuh Cupang Bungur RT 06 RW 04. Mahkota longsor terpantau berada di Dukuh Krajan RT 05 RW 03, dengan arah luncur ke barat laut dengan kemiringan sekitar 60 derajat menuju aliran Kali Pedes.
Meskipun puluhan rumah mengalami kerusakan berat, kabar baiknya tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Sebanyak 353 jiwa saat ini terpaksa mengungsi dan telah ditempatkan di lokasi pengungsian yang aman.
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan dari berbagai instansi masih terus melakukan pemantauan intensif di titik-titik rawan pergerakan tanah.
Selain itu, posko darurat juga telah didirikan di beberapa lokasi strategis untuk memudahkan koordinasi dan penyaluran bantuan kepada para pengungsi.