Kamis, 17/04/2025, 17:09:36
Diduga Santap Makanan Program Bergizi Gratis, Puluhan Siswa di Batang Alami Keracunan
.
LAPORAN TIM PANTURANEWS

PanturaNews (Batang) - Puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini diperkirakan terjadi setelah para siswa menerima makanan pada Senin (14/4/2025).

Salah satu sekolah yang melaporkan dampak adalah SD Proyonanggan 05 Batang. Di sekolah ini, siswa mendapatkan menu mie telur dan sayur sawi. Karena bertepatan dengan jadwal tes tengah semester, sebagian siswa membawa pulang makanan tersebut. Namun, sesampainya di rumah, makanan itu terasa asam dan hampir basi saat disantap.

"Saya makan mie dan sawi di rumah, rasanya sudah agak asam. Setelah itu, saya mual dan perut saya sakit," tutur Radit, seorang siswa kelas 4 SD Proyonanggan 05, Kamis (17/4/2025).

Tercatat, sebanyak 23 siswa dari SD Proyonanggan 05 mengalami gejala seperti mual, pusing, dan diare. Meskipun demikian, sebagian besar siswa tetap masuk sekolah untuk mengikuti ujian yang sedang berlangsung.

Guru SD Proyonanggan 05, Rizkika Wakhid, mengonfirmasi kejadian tersebut. 

"Makanan saat itu kami terima pagi sekitar pukul 08.00 WIB, dan karena siswa sedang tes tengah semester, makanan sebagian dibawa pulang. Kami mendapat laporan ada siswa keracunan, dan didata hingga kini ada 23 siswa," jelasnya.

Lebih lanjut, Rizkika menuturkan bahwa kondisi siswa yang mengalami gejala keracunan berangsur membaik, meskipun beberapa di antaranya masih merasakan pusing, diare, dan mual. 

"Beberapa hari sebelumnya, kami juga mendapat jatah makan dengan lauk telur. Sayangnya, telur yang diterima tidak matang sempurna," ungkapnya.

Pihak sekolah telah mengambil tindakan dengan melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Batang dan pihak pengelola program MBG.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

"Dari laporan yang kami terima, jumlah siswa yang mengalami keracunan tercatat sebanyak 16 siswa SD, 5 siswa TK, dan 24 siswa SMP. Kondisi mereka sudah membaik dan bisa mengikuti kegiatan belajar seperti biasa," jelas Bambang.

Ia juga menekankan bahwa ini merupakan laporan pertama terkait kasus keracunan yang bersumber dari program MBG di wilayah Batang. 

"Kami berharap kejadian ini menjadi evaluasi dan peringatan agar pengelola program MBG lebih berhati-hati ke depannya," imbuhnya.

Program MBG di Kabupaten Batang saat ini masih dalam tahap awal implementasi dan baru berjalan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Batang dan Kecamatan Kandeman. 

Jumlah siswa penerima manfaat program ini mencapai sekitar 7.000 siswa yang terdiri dari jenjang TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK, dan MA.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita