Sabtu, 25/01/2025, 12:32:13
Pemilahan Sampah Berbasis Interaktif Di Area Terbuka, Meningkatkan Kesadaran
OLEH: NABILA AENUR RIZKI
.

DI Indonesia, taman yang lebih besar cenderung memiliki jumlah sampah yang lebih banyak. Sampah organik maupun anorganik yang terurai dapat mencemari tanah, mengganggu pertumbuhan tanaman, dan merusak ekosistem tanah. Pemasangan tempat sampah di berbagai titik strategis di taman merupakan langkah awal yang penting untuk mengurangi sampah berserakan.

Masalah sampah di taman kota merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif salah satunya untuk mengatasi tersebut dengan cara pemilahan sampah berbasis interaktif untuk menarik perhatian masyarakat seperti di negara Swedia.

Swedia merupakan negara yang dikenal inovatif termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Selama bertahun-tahun Swedia secara konsisten menerapkan kebijakan pengelolaan sampah demi mewujudkan negara yang bebas sampah.

Masyarakat Swedia telah terbiasa memilah sampah yang mereka hasilkan di rumah-rumah sebelum membuangnya ke tempat pembuangan. Hal tersebut tentu saja mempermudah proses pemilahan sampah dalam skala yang lebih besar.

Selain itu, ada kebijakan pemerintah yang menetapkan ketersediaan pusat daur ulang sampah setiap 300 meter dari wilayah pemukiman. Hal ini ditargetkan untuk mendorong perilaku masyarakat untuk membuang dan memperlakukan limbah dengan benar.

Robert Putnam (2000), mengatakan keterlibatan masyarakat dalam pembuatan dan pengelolaan seni interaktif di ruang terbuka dapat memperkuat ikatan sosial dan membangun kesadaran kolektif. Partisipasi aktif dalam menambah elemen seni pada tempat sampah akan mendorong masyarakat untuk merasa lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.

Konsep pemilahan sampah berbasis seni interaktif menawarkan solusi kreatif untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah yang semakin mendesak. Dengan menggabungkan unsur seni, teknologi, dan edukasi, kegiatan membuang sampah dapat diubah menjadi sebuah pengalaman yang menarik dan bermakna. Misalnya pemilahan sampah yang berbeda, nanti di buat tempat sampah anorganik mungkin berbentuk botol besar atau plastik yang direklamasi menjadi seni.

Sementara tempat sampah organik bisa dihias dengan elemen tumbuhan atau bunga, hal ini akan meningkatkan kesadaran sambil memberikan sentuhan estetika di area taman kota. Desain tempat sampah yang unik dan menarik perhatian dapat membuat orang lebih tertarik untuk memilah sampah.

Nanti juga bisa di diberi teknologi canggih untuk suara pengucapan terima kasih setiap kali sampah dibuang pada tempat yang benar, meskipun konsep ini sangat menarik, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti biaya produksi yang relatif tinggi dan perawatan yang membutuhkan perhatian khusus. Namun, dengan dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat, tantangan ini dapat diatasi.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita