BUDAYA Senyum, Sapa, Salam (3S) adalah salah satu cara untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan kondusif di SD Muhammadiyah Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Budaya 3S menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Setiap pagi, siswa dan guru saling menyapa dengan senyuman hangat saat mereka memasuki gerbang sekolah. Senyum yang tulus dari para guru memberikan semangat kepada siswa untuk memulai hari dengan positif.
Di koridor sekolah, para siswa tidak hanya berjalan dengan cepat menuju kelas mereka, tetapi juga menyempatkan diri untuk menyapa teman-teman dan guru yang mereka temui.
“Selamat pagi, Bu Guru!” atau “Hai, teman-teman!” adalah sapaan yang sering terdengar, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kebersamaan.Saat jam istirahat, budaya 3S semakin terasa. Siswa-siswa yang sedang duduk di kantin atau di taman sekolah saling menyapa dan berbagi cerita.
Mereka tidak hanya fokus pada ponsel mereka, tetapi juga berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka. Guru-guru pun tidak ketinggalan, mereka menyapa siswa-siswa yang mereka temui di sepanjang jalan menuju ruang guru.
Budaya 3S ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang ramah, tetapi juga membantu membangun komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Dengan senyum, sapa, dan salam, setiap orang merasa dihargai dan diterima.
Hal ini juga membantu mengurangi rasa canggung dan meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berinteraksi dengan orang lain. Namun, menjaga budaya 3S ini bukan tanpa tantangan. Ada kalanya siswa merasa malu atau enggan untuk menyapa terlebih dahulu.
Oleh karena itu, sekolah sering mengadakan kegiatan yang mendorong penerapan budaya 3S, seperti lomba senyum terindah atau hari sapa nasional. Dengan cara ini, budaya 3S tetap terjaga dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sekolah.