KENAPA sekarang cari kerja itu susah? Pertanyaan semacam itu pasti sering sekali terlintas dalam benak para pencari kerja, anak-anak yang baru lulus SMA/SMK, anak kuliahan entah yang sudah wisuda maupun yang masih mengerjakan skripsi.
Seiring dengan berjalannya waktu, entah mengapa mencari pekerjaan terasa semakin sulit saja. Ketersediaan lapangan kerja lapangan kerja semakin tidak memadai, membuat lowongan kerja pun harus mati-matian mencari demi bisa menemukan pekerjaan yang sesuai. Belum lagi persaingan kerja yang tidak mungkin bisa dihindari.
Menemukan pekerjaan yang cocok dan sesuai potensi yang dimiliki memang tidak mudah bahkan seringkali orang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan saat kuliah, ataupun tidak sesuai dengan keahlian.
Sudah mencoba melamar dibanyak tempat tetapi tidak satu pun yang diterima padahal sudah keluar banyak dana untuk kuliah, mengikuti kursus dan lain sebagainya. Ada juga yang sampai tahap wawancara kerja namun harapan palsu semata, entah ditipu dengan ruangan kosong ataupun bisa wawancara asalkan mau membayar. Sebenernya apa sih permasalahannya?
Pertama,salah Melamar. Sebagian besar orang tidak mengetahui pekerjaan apa yang cocok untuk dirinya sehingga asal melamar pekerjaan saja, Yang penting kerja. Biasanya orang-orang dengan tipe seperti ini akan berusaha keras untuk memberikan jawaban yang tepat pada saat mengikuti psikotes karena tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Padahal HRD atau psikolog bisa dengan mudah mengetahui mana jawaban yang mengada-ada dan mana jawaban yang memang sesuai dengan karakter pelamar.
Kedua, mengetahui persiapan saat hendak melamar kerja. Mana mungkin ingin melamar kerja namun tidak tahu apa apa? Salah besar menganggap jika melamar kerja hanyalah sebagai ajang untuk coba-coba dengan harapan peluang lulusan strata satu lebih mudah mendapatkan pekerjaan, mengingat persaingan di zaman sekarang jauh berbeda dibandingkan dahulu.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melamar kerja misalnya seperti bagaimana cara membuat CV, bagaimana cara berpakaian yang baik saat wawancara kerja, bagaimana cara menghadapi HRD dan lain sebagainya.
Tidak bisa dipungkiri jika budaya diindonesia masih cukup sering menghakimi soal darimana universitas, apa akreditasinya dan jurusan apa yang diambil sehingga hal itu sangat berpengaruh terhadap penilaian perusahaan yang hendak dituju. Akibatnya, orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang dianggap kurang bergengsi berpotennsi tersingkir, tidak peduli seberapa berkualitas institusi tersebut.
Lalu, apakah peluang kerja hanya bisa didapatkan oleh kalangan tertentu saja? Tentu saja tidak, tergantung pada diri anda, apakah mau berproses, apakah mau belajar dan apakah mau berkembang jadi lebih baik. Yang terpenting mau mencoba dan terus berusaha karena kesempatan dan keberuntungan bisa datang kapan saja dan dimana saja.
IPK tinggi. Poin yang satu ini juga tidak kalah penting meski bukan satu-satunya penilaian perusahaan, karena IPK tinggi juga bisa jadi andalan dan sering dilirik oleh perusahaan, dinilai sebagai individu yang cerdas dan punya potensi.