Kamis, 27/07/2023, 09:57:53
Memahami Psikologi Komunikasi: Pengaruhnya Terhadap Hubungan Antar Individu dan Interaksi Sosial
Oleh: Ira Afriani
--None--

KOMUNIKASI merupakan salah satu ujung tombak dari sebuah proses interaksi, sebagai makhluk sosial manusia selalu melakukan komunikasi baik dengan dirinya sendiri maupun individu yang lain disetiap kegiatan.

Namun, bagaimana psikologi memengaruhi cara berkomunikasi, dan bagaimana hal itu mempengaruhi hubungan manusia serta interaksi sosial?

Psikologi komunikasi dapat diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang mempelajari cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Fokus utamanya adalah pada mental, persepsi, emosi, dan pikiran yang terjadi selama komunikasi.

Komunikasi yang terjadi baik secara verbal maupun nonverbal berisikan isi pesan yang pastinya akan mempengaruhi tatanan pikiran walaupun informasi tersebut belum dapat dipastikan sebagai sebuah hal yang valid atau hanya sebuah bualan semata.

Dengan memahami aspek psikologis dari komunikasi, tentu saja dapat lebih memahami dinamika hubungan sosial dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku dan pola pikir individu. Adanya psikologi komunikasi dapat menjadikan pertukaran informasi, ide, pandangan maupun emosi antara individu maupun kelompok menjadi lebih terarah.

Salah satu aspek kunci psikologi komunikasi adalah proses persepsi, setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk mempersepsikan informasi yang diterima dari orang lain. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang, nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman pribadi yang telah diterima sebelumnya.

Ketika informasi yang diberikan oleh seseorang tidak sesuai dengan persepsi yang dipahami seorang individu, maka dapat terjadi kesalahpahaman yang dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan sosial.

Untuk menghindari kesalahpahaman ini, penting bagi setiap individu untuk bersikap terbuka dan memahami bahwa persepsi orang lain mungkin berbeda dari yang dipahami oleh individu tersebut. Menghargai perbedaan dan mencari pemahaman bersama adalah kunci penting dalam menjaga interaksi sosial yang sehat dan harmonis.

Dalam proses komunikasi, isi pesan yang disampaikan bisa saja dimaknai dengan berbeda oleh lawan bicara. Maka hal inilah yang menjadi salah satu tantangan komunikasi, dalam hal ini psikologi berperan penting untuk memahami persepsi dan penafsiran, ada baiknya pikirkan dahulu hal yang akan disampaikan kepada lawan bicara sebelum mengungkapkannya.

Selain itu, didalamnya juga terdapat emosi yang menjadi bagian penting dari kehidupan manusia dan memainkan peran krusial dalam proses komunikasi saat berinteraksi. Ketika berkomunikasi, emosi dapat mempengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan diterima. Emosi positif seperti kebahagiaan dan kasih sayang cenderung meningkatkan interaksi yang menghangatkan, sementara emosi negatif seperti kemarahan atau kesedihan dapat menyulitkan komunikasi yang efektif.

Penting untuk mengenali emosi diri sendiri dan juga emosi individu lain selama berkomunikasi, jika seorang individu terlihat sedang mengalami emosi negatif, cobalah untuk bersikap empati dan memberikan dukungan yang sesuai. Mengenali dan mengelola emosi adalah langkah penting dalam menciptakan iklim komunikasi yang sehat dan mendukung.

Komunikasi tidak hanya terbatas pada pengucapan kata-kata atau komunikasi verbal, aspek lain yang mempengaruhi pemahaman dalam proses komunikasi seperti bahasa tubuh atau gesture tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara adalah bagian penting dari komunikasi non-verbal yang sering kali memberikan lebih banyak informasi daripada kata-kata itu sendiri. Komunikasi non-verbal ini dapat menunjang serta menguatkan komunikasi verbal yang disampaikan.

Sebagai contoh, senyuman tulus dapat memperkuat ikatan sosial antara individu yang dapat dipahami sebagai sebuah perasaan memberikan dukungan atau energi positif, sementara kontak mata yang terkesan sinis atau bahasa tubuh yang terkesan kaku dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan dapat menjadi persoalan yang besar bahkan hingga dapat menimbulkan konflik.

Memahami bahasa dan komunikasi non-verbal dapat membantu seorang individu membaca situasi, perasaan dan pikiran individu lainnya, sehingga dapat menyesuaikan pendekatan komunikasi yang sesuai kondisi yang ditemui. Sikap atau attitude perlu diperhatikan juga dalam menyampaikan sebuah informasi.

Bersikap sesuai isi pesan yang akan disampaikan agar dapat memberikan rasa pada pesan yang disampaikan kepada penerima pesan, sikap yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan dalam mencapai esensi dari proses komunikasi tersebut sesuai tujuan yang diharapkan.

Berikut beberapa prinsip sikap yang dapat diperhatikan dalam menyampaikan informasi pada proses komunikasi:

-Kehormatan dan kesopanan ; Perhatikan untuk tetap menjaga sikap dengan menghormati lawan bicara dan sopan santun dengan menghindari penggunaan kata – kata kasar, bahasa yang sulit dipahami, menghina hingga merendahkan lawan bicara. Walaupun tujuan dari menyampikan pesan tersebut bermaksud baik, namun lebih baik lagi jika disertai bahasa yang lebih baik agar tidak menyinggung lawan bicara.

-Empati ; Tunjukkan rasa empati atau belas kasih terhadap lawan bicara, sebisa mungkin untuk menempatkan diri pada rasa empati sesuai dengan keadaan yang sedang ditemui. Jika lawan bicara tidak membahas hal yang tidak dia inginkan maka jangan sampai membahas hal tersebut.

-Jujur dan terbuka ; Menyampaikan informasi disertai kejujuran merupakan suatu hal yang sangat dihargai dalam berkomunikasi. Usahakan untuk selalu menyampaikan informasi sesuai dengan apa yang seharusnya disampaikan, jangan menyembunyikan, mengurangi atau mengubah informasi yang akan disampaikan.

-Kesabaran ; Dalam berkomunikasi dibutuhkan rasa sabar, karena tidak semua proses komunikasi akan berjalan dengan lancara seperti yang diharapkan.

-Klarifikasi ; Sikap yang perlu diambil jika ada kekeliruan yang telah disampaikan, klarifikasi membuktikan bahwa individu tersebut terbukti berusaha bertanggung jawab terhadap apa yang telah disampaikan.

Memahami psikologi komunikasi adalah kunci untuk membangun hubungan manusia yang kuat dan interaksi sosial yang harmonis, memahami perasaan yang sedang dialami oleh lawan bicara membuat proses komunikasi akan jauh lebih mudah dilakukan.

Melalui proses persepsi, pengelolaan emosi, dan pemahaman bahasa komunikasi dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan mencegah konflik yang tidak perlu. Dengan menjadi lebih sensitif terhadap perasaan dan pikiran orang lain, kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang mendukung dan penuh pengertian.

Dari pada terlanjur melakukan komunikasi yang buruk, lebih baik mencegah dengan cara memahami dampak serta cara meningkatkan kualitas interaksi sosial dan dapat mengembangkan hubungan yang baik dengan individu yang lain agar memudahkan terjalinnya proses komunikasi sesuai dengan tujuan dan yang diharapkan.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita