INDONESIA merupakan negara yang memiliki banyak pulau. Dari banyaknya pulau, Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Di mata dunia, Indonesia tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya saja tetapi juga terkenal keanekaragaman budaya yang patut dibanggakan.
Permainan tradisional merupakan salah satu budaya bangsa yang beraneka ragam, setiap daerah memiliki permainan tradisional sendiri. Beragam permainan tradisional menyebabkan sangat diminati oleh anak-anak terdahulu, mungkin karena pada saat itu teknologi belum secanggih sekarang.
Sekarang banyak permainan yang berbasis teknologi, antara lain video game , playstation, dan game online, Akibat dari adanya permainan yang berbasis teknologi menyebabkan permainan tradisional yang ada di masyarakat mulai jarang dimainkan oleh anak-anak.
Pengertian Permainan Tradisional: Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak atau orang dewasa yang diajarkan secara turun temurun ke generasi berikutnya. Permainan tradisional memiliki nilai-nilai pendidikan bagi anak dalam menghadapi masa pertumbuhannya.
Wahyuningsih (2009:5) menyatakan bahwa permainan tradisional atau biasa yang disebut dengan permainan rakyat, yaitu permainan yang dilakukan masyarakat secara turun temurun dan merupakan hasil dari penggalian budaya lokal yang didalamnya banyak terkandung nilai nilai pendidikan dan nilai budaya, serta dapat menyenangkan hati yang memainkannya.
Jenis-jenis Permainan Tradisional: Permainan tradisional pada umumnya dimainkan secara berkelompok atau minimal dua orang. Permainan tradisional dimainkan dengan alat atau dengan tanpa alat. Contoh permainan tradisional yang memakai alat adalah engklek menggunakan kapur dan pecahan genting, egrang menggunakan bambu, layang-layang menggunakan wadah khusus dan batu kecil, kelereng menggunakan bola kelereng, tulup menggunakan bambu, dam-daman menggunakan kapur dan batu kecil, gasing menggunakan gasing dan tali serta masih banyak lagi.
Contoh permainan tradisional yang tidak menggunakan alat seperti ular naga panjang, petak umpet, baren, kucing kucingan, domikado, abc lima dasar, dan masih banyak lagi.
Manfaat Permainan Tradisional: Permainan tradisional merupakan permainan yang relatif sederhana, namun memberikan manfaat luar biasa jika kita menelusuri makna dari permainan itu secara mendalam. Didalamnya terdapat berbagai manfaat yang berguna untuk mengembangkan potensi anak diantaranya mengembangkan kecerdasan intelektual, mengembangkan kecerdasan emosional, dan mengembangkan daya kreatifitas.
Selain itu, dapat juga mengembangkan kecerdasan majemuk anak, yang meliputi: mengembangkan kecerdasan intelektual anak, mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak, mengembangkan kecerdasan logika anak, mengembangkan kecerdasan kinestetik anak, mengembangkan kecerdasan natural anak, mengembangkan kecerdasan spasial anak, mengembangkan kecerdasan musikal anak, dan mengembangkan kecerdasan spiritual anak.
Permainan tradisional juga memiliki beberapa nilai-nilai positif seperti kerjasama, kebersamaan, persatuan, disiplin, sportivitas, kejujuran, kerja keras, kreativitas dan menghargai orang lain. Contoh di permainan engklek anak-anak harus memiliki sikap sportivitas dan jujur ketika melompat dan melemparkan pecahan genting. Selain itu, anak-anak dilatih kecerdasan tentang logika matematika yaitu anak dilatih untuk menghitung jarak antara pijakan pertama dengan kotak berikutnya dan memperkirakan ayunan tangan yang tepat untuk melempar pecahan genting agar tepat sasaran.
Masuk dan Berkembangnya Permainan Modern: Seiring berkembangnya teknologi, permainan tradisional yang ada di masyarakat mulai jarang dimainkan oleh anak-anak. Pada tahun 2015, permainan modern mulai masuk dan berkembang. Pada saat itu, anak-anak sering bermain ke warnet dan tempat playstation.
Biasanya, anak-anak bermain playstation dengan menyewa beberapa jam. Normalnya setiap satu jam dipatok dengan harga Rp 2.000,00. Dalam satu jam, anak-anak dibebaskan untuk memainkan game apa saja yang di inginkan. Game yang sering dimainkan oleh anak-anak seperti basara, mortal kombat, digimon, ultimate naruto, GTA san andreas, smack down, downhill dan masih banyak lagi.
Zaman sekarang, jarang sekali ditemukan anak-anak yang bermain permainan tradisional. Mereka lebih memilih dan menyukai permainan modern. Apalagi, dengan berkembang pesatnya gadget dikalangan anak-anak yang memberikan akses mudah untuk mereka bermain game online dimanapun dan kapanpun. Game online yang sekarang memiliki fitur-fitur yang menarik yang selalu dikembangkan sehingga menarik perhatian bagi anak-anak.
Selain itu, game online juga mengadakan tournament atau perlombaan dengan hadiah yang nilainya besar sehingga membuat anak-anak akan lebih tertarik. Berbeda dengan permainan tradisional yang dari tiap tahun ke tahun tidak memiliki model atau fitur yang terbaru. Selain itu, permainan tradisional biasanya membutuhkan ruang dan waktu ketika dimainkan.
Dampak Positif dan Negatif Permainan Modern: Game online yang dimainkan oleh anak-anak memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah meningkatkan konsentrasi anak, membantu anak memecahkan masalah, melatih berpikir secara efektif dan melatih rasa kesportifan terhadap lawan. Disamping memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif seperti berperilaku agresif, anti sosial atau tidak berkomunikasi, kesehatan mata terganggu dan memiliki ganggguan motorik.
Selain itu, sebagian game memiliki unsur yang mengandung kekerasan sehingga dapat menyebabkan anak-anak untuk meniru perilaku kekerasan. Sebagian anak beranggapan bahwa mereka lebih menyukai permainan game online seperti free fire, mobile legend, dan Pubg karena digemari oleh banyak orang terutama kalangan orang dewasa. Peran dari kalangan orang dewasa yang seharusnya mengajarkan dan melestarikan permainan tradisional malah tidak mengajarkannya, mereka malah asyik dengan dunianya sendiri seakan-akan lupa dengan kewajibannya.
Di sekolah, saat jam istirahat anak-anak cenderung tidak bermain engklek, gobag sodor dan permainan tradisional lainnya. Peran guru yang seharusnya mengajarkan dan memberikan arahan tentang permainan tradisional serta sekolah harus memfasilitasi alat yang dibutuhkan dalam permainan tradisional.
Upaya Melestarikan Permainan Tradisional: Permainan tradisional pada zaman sekarang harus dilestarikan agar kedepannya tidak punah begitu saja. Peran orang dewasa, orang tua dan guru harus memberikan pengajaran dan pengarahan terhadap anak mengenai pentingnya permainan tradisional. Cara melestarikan permainan tradisional agar tidak punah yaitu sebagai berikut:
-1. Memperkenalkan permainan tradisional dengan cara menarik. Maksudnya kita sebagai orang dewasa harus mengemas permainan tradisional dengan semenarik mungkin. Contohnya dalam permainan engklek, kita sebagai orang dewasa harus bekerjasama untuk membuat kotak nomor dan mengecatnya serta memberikan angka dengan cat sehinga akan menarik perhatian bagi anak-anak.
-2. Mengadakan workshop atau pelatihan permainan tradisional. Maksudnya memberikan materi tentang cara permainan tradisional kemudian mempraktekkannya. Contohnya dalam permainan tradisional engklek, maka kita sebagai orang dewasa harus memberikan materi terlebih dahulu tentang cara bermain engklek, aturan dalam permainan engklek, dan alat yang digunakan dalam permainan engklek. Setelah itu, kita memberikan contoh kepada anak-anak tentang cara bermain engklek dan menyuruh anak-anak untuk mempraktekkan permainan engklek tersebut.
-3. Mengadakan perlombaan permainan tradisional. Contohnya ketika memperingati hari kemerdekaan Indonesia, kita sebagai orang dewasa harus mengadakan macam-macam lomba permainan tradisional. Pada perlombaan tersebut mestinya harus ada hadiah bagi pemenangnya, sehingga menarik bagi anak-anak.
-4. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan permainan tradisional. Caranya yaitu saat ada anak yang sedang mempermainkan permainan tradisional, kita sebagai orang dewasa harus merekam jalannya permainan tradisional tersebut. Setelah itu, kita mengupload ke media sosial seperti youtube, tiktok, facebook, instagram, dan twitter.
-5. Membatasi anak untuk bermain gadget. Peran orang tua disini sangat dibutuhkan untuk mengontrol, mengawasi dan membatasi anak ketika bermain gadget. Misalnya orang tua membatasi anak untuk bermain gadget hanya dalam waktu 30 menit atau 60 menit saja dalam setiap harinya.
-6. Menyuruh anak-anak ketika jam istirahat sekolah untuk bermain permainan tradisional. Peran guru disini sangat dibutuhkan untuk membimbing dan memberikan arahan anak-anak untuk bermain permainan tradisional pada jam istirahat.
Berbagai macam cara melestarikan permainan tradisional diatas, maka permainan tradisional akan tetap dimainkan oleh anak-anak dan tetap terjaga ke generasi berikutnya. Permainan tradisional sebagai salah satu hasil budaya bangsa perlu digali, dikembangkan dan bahkan dilestarikan keberadaannya agar tidak mengalami kepunahan.
Upaya pelestarian permainan tradisional berarti upaya menjadikan permainan tradisional tetap ada sesuai dengan kondisinya, namun juga tetap digemari oleh anak-anak. Hal ini bukan hal yang mudah, mengingat kondisi sekarang yang penuh dengan inovasi teknologi dari setiap tahunnya yang tentu saja ikut berpengaruh terhadap keberadaan permainan tradisional.
Upaya ini dapat tercapai apabila semua pihak ikut terlibat, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat. Dengan demikian, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, orang tua, maupun masyarakat dalam mengenalkan kembali permainan tradisional pada anak-anak baik di lingkungan rumah maupun di sekolah.