Sabtu, 14/01/2023, 21:00:45
Kerupuk Rambak Pas Dijadikan Buah Tangan Dari Bumiayu
Oleh: Aminah Tunjungningsih
--None--

KULINER adalah sekumpulan makanan dan minuman tradisional yang berasal dari sebuah daerah dan dibuat langsung oleh penduduk asli daerah tersebut. Diperkuat menurut Seogiarto (2018), kuliner adalah masakan dalam artian hasil dari proses memasak.

Kuliner berasal dari Bahasa Inggris yaitu culinary yang memiliki arti suatu hal yang berhubungan dengan dapur dan keahlian masak-memasak. Macam kuliner di bumiayu ada ketan pencok, kembang gempol, kembang pacar, sogol, opak petis, dan salah satunya kerupuk rambak.

Tujuan kuliner yang pertama yaitu ilmu memasak atau seni dalam mempersiapkan, mengolah, dan menghidangkan suatu makanan, di mana hasil hidangan yang disajikan dapat dinikmati atau dikonsumsi. Kedua untuk mewariskan budaya dari generasi ke generasi, di mana dari nenek moyang berbagai olahan makanan atau menu telah diciptakan dan dikembangkan dari masa ke masa.

Ketiga untuk membantu meningkatkan sektor ekonomi kreatif, Bukan hanya itu, bisnis kuliner juga berkontribusi pada peningkatan pariwisata suatu negara. dan yang terakhir untuk upaya mengenalkan kekayaan negara ke dunia, di mana setiap negara tentu memiliki makanan khas yang unik dan menarik, Bukan hanya itu cita rasa dari makanan khas setiap daerah ataupun negara juga memiliki nilai seni yang tinggi.

Banyak kuliner yang tersedia dan cocok menjadi oleh oleh ketika berpergian keluar kota. Bumiayu adalah salah satu kota kecil yang berada di kabupaten Brebes Jawa Tengah. Bumiayu merupakan pusat dan letak yang strategis bagi aktivitas masyarakat Kabupaten Brebes bagian selatan seperti Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, Salem dan Paguyangan. Kecamatan Bumiayu yang mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani adalah salah satu dari 17 kecamatan dari Kabupaten Brebes.

Bumiayu memiliki berbagai macam keunikan diantaranya tradisi, adat istiadat, budaya, wisata daerah, dan kuliner. Kuliner Bumiayu adalah makanan khas yang dibuat oleh masyarakat daerah Bumiayu, contohnya ada kerupuk rambak yang digemari oleh kalangan semua umur dari anak anak hingga orang dewasa. Oleh oleh Bumiayu berbagai macam diantaranya ada mendoan, kraca, kembang gempol, ketan pencok, opak petis dan salah satunya ada kerupuk rambak.

Kerupuk Rambak: Kerupuk rambak adalah kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau yang diolah dengan diberi bumbu rempah dan penambah rasa, dari jurnal wikipedia. Kerupuk rambak dibuat oleh keluarga Bapak Abdul Muhaimin sejak tahun 1970. Makanan yang renyah, gurih dan disukai oleh warga sekitar ataupun warga luar kota.

Harganya bermacam macam dari yang RP.2000 sampai RP.300.000, ada mentah, mateng dalam bungkusan kecil, bungkusan besar, dus kecil, dus besar dan juga blik. Cocok dikonsumsi ketika sedang makan ataupun sekedar dijambal dan bisa dijadikan obat untuk mengurangi diare.

Proses pembuatan makanan ini biasanya bergantung terhadap panas matahari, jika panas matahari tidak terik sekali maka proses pembuatannya akan lama. Bahan bahan pembuatannya terdiri dari garam balok, buah lada yang dihaluskan, bawang putih, air bersih.

Cara pembuatannya yang pertama adalah lumping dipotong menjadi persegi menggunakan golok, dibakar di tungku api yang terbuat dari batu bata dan dikerok agar sisa pembakaran yang ada di kulit bisa bersih, direbus di dalam drum besar panaskan airnya terlebih dahulu dan lalu masukan kulit yang sudah dibakar kurang lebih selama 2-3 jam, angkat kulit yang sudah direbus satu persatu, potong secara tipis tipis menggunakan golok.

Kemudian dijemur menggunakan sarangan yang terbuat dari bambu, biarkan selama 1 malam, paginya jemur dibawah sinar matahari, jika sudah kering kita gunting agar ketika digoreng nanti tidak mengembang terlalu besar banget, kemudian hari berikutnya baru diberi bumbu bumbu rempah dan penyedap rasa, dan yang terakhir bisa digoreng ataupun dibungkus dalam bentuk kiloan. Dan siap dijadikan buah tangan dari Bumiayu.

Dari ulasan diatas, makanan walaupun nampak sepele, ternyata memiliki peran penting dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Makanan adalah faktor motivasi yang mendorong tindakan secara individual pada suatu komunitas tertentu atau keseluruhan masyarakat. Makanan adalah bagian dari pola siklus hidup. Makanan dapat dikatakan sebagai pengikat keterpisahan satu komunitas dengan komunitas yang lain.

Ketika berada jauh dari rumah, makanan mempertautkan rasa memiliki dalam dunia yang asing. Makanan berfungsi sebagai kunci untuk mengikat. Kuliner merupakan konsep tentang makanan, dengan demikian kuliner merupakan elemen dari kebudayaan, yang berkaitan dengan akar historis kolonialisme, mitos, agama, dan nilai dalam suatu masyarakat.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita