Senin, 26/12/2022, 11:25:21
Generasi Z Sudah Selayaknya Melek Politik
Oleh: Jayanti Sukma Asih
--None--

Istilah generasi Z kini sedang diperbincangkan oleh masyarakat beberapa tahun terakhir, namun sebelum membahas terkait hal tersebut, alangkah baiknya untuk mengetahui maksud dari istilah Generasi Z. Menurut Beresfod Research, mereka yang disebut dengan generasi Z yakni mereka yang lahir di tahun 1997-2012.

Tak hanya itu, menurut Annie E. Casey Foundation, generasi Z mempunyai ketertarikan pada tujuh masalah sosial. Di antaranya, perawatan kesehatan, pendidikan tinggi, ekonomi, keterlibatan masyarakat, kesehatan mental, kesetaraan ras, dan lingkungan. Dari hal tersebut mengartikan bahwa sudah selayaknya untuk generasi Z dapat melek politik, jangan sampai generasi Z yang mempunyai ketertarikan pada masalah-masalah sosial, namun apatis terhadap politik.

Pengertian Politik sendiri, Menurut Andrey Heywood (2007) adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama. Dari definisi tersebut mengartikan bahwa politik erat kaitannya dengan kerja sama dan konflik. Di mana konflik dalam politik itu biasanya timbul dari perbedaan pendapat, sehingga hal itu sangat lumrah dan wajar.

Pada masa modernisasi saat ini, masyarakat khususnya generasi Z sangat mudah untuk bisa mendapatkan semua informasi, baik melalui TV, media berita online, atau bahkan media sosial. Misalnya Youtube, Instagram, Twitter, Facebook, Tiktok, dan lain sebagainya. Sehingga kemudahan untuk mengakses informasi tanpa mengenal jarak dan waktu tersebut sebaiknya dapat digunakan dan dimanfaatkan semestinya dengan tidak tergiring berita hoax dan tetap menyaring informasi yang actual.

Namun sayangnya, menurut survei Indopol yang berjumlah 1.230 responden dengan usia 17 tahun ke atas di 34 provinsi. Hasil survey tersebut menjawab ada sebanyak 42,32 persen responden Generasi Z dan milenial mengaku jarang menerima informasi politik, sebanyak 24,8 persen Generasi Z dan milenial tidak pernah menerima informasi politik, dan sebanyak 10,83 persen Generasi Z dan milenial tidak tahu terkait informasi politik. Sementara yang menjawab sering hanya 22,05 persen.

Survey tersebut dilakukan dengan Wawancara tatap muka dan margin error kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. Dari survey tersebut mengartikan bahwa masih banyak generasi Z yang belum tertarik untuk mendapatkan informasi terkait politik. Padahal Generasi Z ini mendominasi jumlah penduduk di Indonesia (BPS, 2021). Sehingga nantinya hasil pemilihan umum lebih banyak ditentukan dari suara para Generasi Z. Lalu bagaimana Generasi Z dapat memilih pemimpin yang tepat untuk bangsa apabila mendapatkan informasi terkait politik saja banyak Generasi Z tidak pernah dan tidak tahu? Sehingga inilah yang membuat sudah sepatutnya generasi Z melek terhadap politik.

Tak hanya tentang untuk kepentingan pilkada atau pemilu saja, pentingnya generasi Z melek politik juga agar generasi Z dapat memahami situasi politik yang ada di Indonesia sehingga bisa memberikan kritik, saran dan solusi terhadap elite politik, supaya dapat menciptakan kebijakan-kebijakan yang mementingkan dan mengutamakan rakyat. Sesuai dengan sistem bentuk pemerintahan Indonesia yang demokrasi (bentuk pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat).

Usia Generasi Z saat ini sedang masuk ke dalam usia remaja, yang seringkali disebut bahwa generasi Z nantinya akan menjadi generasi emas pada 2045 ketika Indonesia berusia 100 tahun, sehingga mulai saat ini sudah selayaknya Generasi Z melek politik dan kritis terhadap permasalahan bangsa Indonesia. Generasi Z yang melek terhadap politik dianggap aset bagi kehidupan bangsa. Sebab generasi Z inilah yang nantinya akan memegang ujung tombak bagi masa depan bangsa Indonesia.

(Jayanti Sukma Asih, asal Kaligesing, Purworejo, Jawa tengah. Mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, di Universitas Peradaban Bumiayu)

 

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita