Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono kagum dan acungi jempol kepada pegiat lingkungan saat kunjungan kerja ke hutan Mangrove Dukuh Pandansari. (Foto: Dok/Takwo Heriyanto)
"Kita akan terus berusaha wilayah ini semakin lebat Mangrovenya...,"
PanturaNews (Brebes) - “Saya sangat senang ada kelompok masyarakat yang peduli lingkungan, terutama masyarakat pesisir dalam mengatasai abrasi dengan menanam pohon mangrove,".
Demikian pujian Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, saat kunjungan kerja ke hutan Mangrove Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Selasa 19 April 2022.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Sakti mengacungkan jempol kepada pegiat lingkungan pesisir di Kabupaten Brebes. Sebab, langkah bakti para pegiat lingkungan telah menyelamatkan bumi dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar pantai.
Menurutnya, revitalisasi Mangrove di Kabupaten Brebes juga menjadi tanggung jawab Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pihaknya akan terus peduli dan serius menangani soal pesisir, utamanya rehabilitasi Mangrove.
"Kita akan terus berusaha wilayah ini semakin lebat Mangrovenya sehingga abrasinya bisa ditahan," lanjut Sakti.
Sakti melihat, dengan mengelola kawasan pesisir terutama hutan mangrove maka manfaatnya sangat besar, diantaranya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Tadi sudah saya lihat banyak sekali kerang hijau yang bagus. Nanti kita akan bantu untuk supaya lebih meningkat lagi, karena saya sudah melihat langsung banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan.
Tentunya satu hal yang diharapkan, lingkungannya harus tetap dijaga dengan baik dan seluruh kelompok masyarakat supaya bisa menjadikan wilayah yang bagus ini menjadi oksigen yang baik," ujar Sakti.
Pada kesempatan tersebut, Menteri KKP memberikan bantuan pinjaman modal kerja kepada beberapa kelompok nelayan, dan juga memberikan bantuan kepada masyarakat wilayah tersebut.
Wakil Bupati Brebes, Narjo SH MH mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atas perhatiannya. Mengingat, selama ini banyak program yang sangat membantu pemerintah Kabupaten Brebes, terutama dalam upaya penanganan abrasi melalui rehabilitasi mangrove.
"Dapat saya sampaikan bahwa Kabupaten Brebes memiliki panjang garis pantai lebih kurang 60,74 km yang membentang dari Ujung Timur Kecamatan Brebes hingga Kecamatan Losari di Ujung Barat.
Kondisi saat ini, di beberapa wilayah sangat memprihatinkan karena abrasi. Fenomena abrasi terjadi di beberapa titik seperti di Desa Randusanga Wetan, Randusanga Kulon, Kaliwlingi, Sawojajar, Limbangan dan Karang Dempel.
Sampai saat ini abrasi telah mencapai 2.391,94 hektar sepanjang Pesisir Utara Brebes, dampaknya tambak produktif hilang. Sehingga berdampak hilangnya mata pencaharian sebagian penduduk di wilayah pesisir," jelas Narjo.
Kabupaten Brebes, kata Narjo, sangat beruntung memiliki tokoh-tokoh pegiat lingkungan seperti Mashadi dan Rusjan di Desa Kaliwlingi serta pegiat lingkungan lainnya.
Semangat mereka patut diapresiasi oleh semua pihak. Upaya penyelamatan lingkungan pesisir, mereka lakukan sejak 2005 hingga sekarang.
"Jutaan pohon Mangrove telah mereka tanam, dan saat ini nampak sekali hasil nyata dari kerja mereka,"pungkasnya.
Hadir pada kunjungan tersebut Asisten Sekda bidang Ekonomi Pembangunan Tety Yuliana, Kepala Dinas Perikanan Zuhdan Fanani, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rofiq Qoidul Adzam serta kepala OPD lainya, Anggota DPRD Brebes sekaligus penggagas Hutan Mangrove Pandansari Mashadi.