Rabu, 11/12/2019, 13:47:56
Berkarya Baru Bergaya atau Bergaya Baru Berkarya
Oleh: Tisatun Asri
--None--

Apa yang terlintas di benak Anda mengenai berkarya? dan apa yang terlintas di benak Anda jika mendengar kata ‘bergaya’? Tentu persepsi setiap orang akan berbeda-beda mengenai ke-dua hal ini. Berkarya dan bergaya tentulah hal yang sangat berbeda.

Berkarya merupakan salah satu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya, bisa berupa karya tulis seperti cerpen, artikel, novel, dongeng, puisi atau yang lainnya dan bisa juga berupa karya seni seperti karya lukis, musik, atau pertunjukkan drama. Semuanya dapat dikategorikan sebagai karya.

Sedangkan bergaya bisa saja berhubungan dengan fashion dari pakaian dan aksesorisnya. Bergaya juga dapat berarti menunjukan sikap yang pantas seperti dalam berperilaku atau dalam menunjukkan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apa hubungan antara keduanya? Tentunya keduanya saling berhubungan satu sama lain. Ada orang yang berpendapat bahwa bergaya dapat menjadi karya dan ada orang yang berpendapat berkarya baru bergaya. Lalu apa sih yang lebih tepat diantara keduanya?

Sebagaimana telah dijelaskan diawal, berkarya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya. berkarya dapat dilakukan oleh siapa aja, semua orang berhak untuk mengekspresikan dirinya lewat karya-karya yang bisa dibuatnya. Dengan karya yang dibuat seseorang dapat mencatatkan namanya di sejarah dunia. Sebagaimana kata-kata dari Pramoedya Ananta Toer yang berbunyi ‘Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah’.

Dari sini bisa diartikan bahwa orang yang berkarya akan tetap dikenal di dalam masyarakat dan dari sejarah. Hal ini sudah banyak dicontohkan oleh orang-orang yang memiliki karya dan sudah terkenal dipenjuru dunia misalnya yang baru-baru ini terjadi meninggalnya penulis novel Keluarga Cemara yaitu Arswendo Atmowiloto. Tentunya orang-orang sudah tahu tentang novel yang dibuatnya hal ini yang akan tetap menjadikan Arswendo Atmowiloto tetap dikenal dan dikenang walau beliau sudah meninggal dunia.

Bukan hanya dari tulisannya saja, ada orang-orang yang terkenal berkat karyanya yang berbentuk lain. Seperti Leonardo de Vinci, semua orang pasti tahu mengenai lukisannya yang legendaris yaitu lukisan Monalisa. Berkat karya lukisnya itu dia dapat dikenal oleh seluruh orang dipenjuru dunia.

Namun tidak semua orang percaya bahwa dengan berkarya kita bisa bergaya. Mereka memandang tidak semua orang yang memiliki karya tidak semuanya bisa dan mau bergaya. Contohnya saja ada penulis atau seniman yang walaupun banyak memiliki karya mereka tetap hidup dengan sederhana tidak memikirkan gaya hidup mereka.

Ada juga yang berasumsi bahwa dengan bergaya kita dapat berkarya. Maksudnya apa? Iya maksud dari pemikiran ini yaitu seseorang yang memiliki gaya hidup yang serba mewah bisa menjadikan gayanya sebagai jalannya untuk berkarya. Contohnya saja orang-orang yang menjadikan gaya hidupnya sebagai sumber penghasilan, orang yang kerap kali memposting gaya yang pada akhirnya membuat mereka terkenal karena keterkenalan mereka inilah orang-orang akan menggunakan jasa mereka untuk menjadi model iklan, atau model majalah. Hal ini memperlihatkan bahwa dengan bergaya orang-orang seperti itu kemudian dapat berkarya.

Lalu apa yang lebih baik diantara keduanya? Tentunya kedua hal ini baik adanya. Hal ini tergantung dari masing-masing orang dan pilihannya dalam hidup. Yang perlu diingat, bukan seberapa bagusnya kita bergaya tetapi seberapa banyaknya kita berkarya. Memiliki karya bukan lantas untuk bergaya melainkan untuk membuat diri sendiri dan orang disekeliling kita bangga akan karya yang dihasilkan. Bukan hanya itu dengan berkarya adalah cara terbaik untuk mengekspresikan diri seseorang dalam bentuk tulisan maupun karya-karya lain yang dihasilkan.

(Tisatun Asri adalah mahasiwa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita