Rabu, 27/01/2016, 07:03:38
Diduga Jual Senjata ke Teroris, Woro Dibekuk Polisi
Laporan Takwo Heriyanto

Rumah Woro di Dukuh Kalen Pandan, Pamulihan Brebes dijaga ketat polisi dan dipasang garis polisi (Foto: Takwo Heryanto)

PanturaNews (Brebes) - Jajaran Polsek Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berhasil mengamankan Woro alias Toro Bin Wasjud (33), warga Dukuh Kalen Pandan, Desa Pamulihan RT 7 RW XIV, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, saat dirinya sedang berbelanja ke pasar yang tidak jauh dari rumahnya, Rabu 27 Januari 2016 sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Woro baru saja keluar dari LP Tangerang pada Sabtu 16 Januari lalu, setelah menjalani hukuman selama 1 tahun 6 bulan, akibat melakukan tindak pidana kasus pencurian.

“Memang benar, kami mendapat perintah dari pimpinan untuk mengamankan Woro. Dia sendiri sudah berada di Larangan sejak 10 hari yang lalu, namun tidak selalu tinggal dirumahnya. Kami amankan dia setelah memastikan kalau yang bersangkutan adalah Woro saat berbelanja di Pasar Larangan,” tukas Kapolres Brebes, AKBP Harryo Sugihhartono SIK MH melalui Kapolsek Larangan, AKP Sapari SH saat dihubungi di lokasi pemasangan garis polisi di rumah Woro di Dukuh Kalen Pandan RT 7 RW XIV.

Kapolsek sendiri enggan menyebutkan kalau orang yang diamankan tersebut, merupakan penjual senjata kepada teroris yang melakukan pengeboman di Sarinah, Jakarta beberapa waktu lalu.

“Yang jelas, kami amankan orang yang namanya Woro dan menunggu tim Densus 88 untuk membawanya. Tugas kami, setelah mengamankan orang dimaksud, selanjutnya memasang garis polisi di rumahnya untuk penyelidikan lebih lanjut. Berdasarkan catatan kriminal, Woro sendiri merupakan residivis pelaku pencurian sepeda motor di wilayah Kabupaten Brebes,” tandas Kapolsek.

Sementara itu, banyaknya anggota polisi yang berjaga-jaga di rumah keluarga Woro di Dukuh Kalen Pandan, membuat gempar warga desa setempat. Warga banyak yang tidak tahu kenapa rumah keluarga Woro dipasang garis polisi. Bahkan, keluarga sendiri tidak tahu penyebab polisi mengamankan Woro dan memasang garis polisi di rumahnya.

“Saya tidak tahu mas, kenapa banyak polisi datang ke rumah Woro. Woro sendiri selama ini tinggal di rumah kakaknya yakni Enti. Dia dua kali menikah dan selalu gagal. Saya sendiri jarang ketemu sama Woro dan kalau dia ditahan, saya tahu tapi kasusnya apa, bahkan tidak mengetahui sama sekali,” papar kakak perempuan Woro, Casmen (33).

Casmen menuturkan, dirinya tahu Woro berada di rumah yakni sejak Rabu (16/1) pagi. Sementara, soal keterlibatan adik bungsunya tersebut, Casmen sama sekali tidak paham dan tahunya Woro pulang dari Jakarta.  

Informasi yang diperoleh juga menyebutkan, dugaan keterlibatan Woro dalam kasus Bom Sarinah pada saat anggota Densus 88 mendatangi LP Tangerang untuk membawa sebanyak 20 napi kasus teroris untuk dimintai keterangan, terkait kasus bom Sarinah pada Sabtu 16 Januari. Dari keterangan salah satu napi tersebut, diperoleh nama Woro yang saat itu dipercaya oleh petugas LP, karena akan bebas dari masa hukuman. Dia dipekerjakan sebagai tamping/ pelayan lapas dan sebagai petugas kebersihan.

Dugaan yang diperoleh, Woro membuat kunci duplikat sehingga bisa bebas keluar masuk ke gudang senjata LP setempat. Informasi yang didapatkan pula, dua kali Woro menjual senjata kepada pihak teroris yakni pada 23 Desember 2015 sebanyak lima pucuk senjata dijual seharga Rp 10 juta. Sementara pada tahap kedua, sebanyak 4 pucuk senjata dijual kepada kelompok pelaku bom Sarinah seharga Rp 12 juta pada Rabu 13 Januari 2016.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita