PanturaNews (Brebes)– Hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes bagian selatan sejak Selasa sore menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Larangan pada Rabu, 12 November 2025.
Genangan air setinggi roda sepeda motor merendam Jalan Provinsi di ruas Jatibarang–Ketanggungan, tepatnya di Desa Sitanggal. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur penghubung antarkecamatan itu tersendat.
Dari pantauan di lokasi, sejumlah pengendara, terutama pengguna sepeda motor, terpaksa melambat saat melintasi genangan. Beberapa warga membantu pengendara yang motornya mogok di tengah banjir. “Sekarang sudah mulai surut, tapi tadi malam airnya hampir menutupi roda sepeda motor,” kata Lela, 40 tahun, warga Sitanggal.
Selain menutup jalan utama, banjir juga merendam ribuan rumah warga di Desa Siandong, Kecamatan Larangan. Air bercampur lumpur itu turut merusak lahan bawang merah milik petani.
Menurut warga, banjir di desa tersebut hampir terjadi setiap tahun saat curah hujan tinggi melanda wilayah selatan Brebes.
“Airnya datang cepat sekali dari arah selatan. Baru hujan dua jam, langsung masuk ke pekarangan,” ujar Rien, warga Siandong.
Ia menduga banjir dipicu aliran air dari sungai-sungai kecil yang berhulu di wilayah Kamal, Pamulihan, hingga Sirampog.
Warga lain, Jumadi, 55 tahun, mengatakan bahwa berkurangnya tutupan hutan di lereng Gunung Slamet turut memperparah kondisi tersebut. “Hutan lindung di atas sudah gundul, jadi air hujan langsung mengalir ke bawah,” katanya.
Selain faktor kiriman air dari hulu, warga juga menyoroti saluran drainase di desa yang dangkal dan jarang dinormalisasi. Beberapa tanggul sungai kecil di sisi barat desa dilaporkan rusak sejak banjir tahun lalu.
“Sudah lama nggak dikeruk, dulu katanya mau dibenerin tapi belum juga,” ujar Jumadi.