Sabtu, 01/11/2025, 08:06:08
Membaca Sejarah Keislaman Sampai Mantra Menolak Hujan dalam Manuskrip Kuno di NU Kota Tegal
MAKRIFAT KEBUDAYAAN TANAH JAWA
LAPORAN IWANG NIRWANA

Miftahudin dari komunitas Penaskah 3 daerah memberikan penjelasan tentang manuskrip pada pameran manuskrip karya ulama nusantara di gedung NU Kota Tegal. (Foto: Iwang)

...mulai dari bagaimana manuskrip diciptakan, peralatan alat tulis, ragam aksara serta berbagai contoh...

PanturaNews (Tegal) - Angin semilir,  iringan seruling jawa dan gamelan mengiringi sebuah Pendopo malam hari ini. Dalam satu Rangkaian hari santri, PC Nadlatul Ulama (NU) Kota Tegal gelar pameran bertajuk Suluk santri "Makrifat Kebudayaan Tanah Jawa".

Pameran manuskrip karya Ulama Nusantara digelar pada Jumat Legi 31 Oktober dan 1 November 2025, di gedung Pengurus Cabang (PC) NU Kota Tegal.

Dalam kesempatan ini pengunjung diajak mengikuti tour manuskrip mulai dari bagaimana manuskrip diciptakan, peralatan alat tulis, ragam aksara serta berbagai contoh manuskrip yang dipamerkan.

Tour dipandu dari Komunitas Penaskah 3 Daerah, M. Miftahudin dan memberikan penjelasan satu persatu tentang manuskrip yang dipajang kepada penginjung.

Terdiri dari manuskrip tentang sejarah keislaman dan berbagai karya yang dihasilkan mulai dari karya nasional seperti munculnya pesantren era walisanga, suluk walisanga dan karya sastranya,  Menak Amir Hamzah dan Serat Rengganis.

Selain daripada itu juga terdapat manuskrip yang berasal dari Tegal seperti Syekh Maulana Maghribi Danaraja Tegal dan Serat Rambang, Mbah Panggung dan Suluk Malang Sumirang.

Di sisi lain juga dipamerkan seperti primbon, pranata mangsa, ilmu tosan aji dan keris,  suwuk dan pengobatan tradisional, perihal dua Sijoli "Pranatamangsa Jawa dan Ilmu Falak Islam serta manuskrip percetakan.

Diantara pameran ini terdapat 5 karya istimewa yaitu 2 Mushaf dari pesisir yang ditulis dengan Iluminasi dan corak yg indah. Menggunakan warna kuning dari emas yang menurut penuturan pemandu biasanya dibuat oleh pujangga dari Kraton.

Satu karya Menak Amir Hamzah yang ditemukan di daerah Slerok, Kecamatan Kraton, Kota Tegal. Serta karya tasawuf dari KH Ahmad Rifai, ulama Kendal-Batang yang memakai siir, dan Karya KH Soleh Darat yang merupakan 5 karya Istimewa dalam pameran kali ini.

Pameran kali ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi kalangan santri yang hadir. Panitia berharap masyarakat lebih mengetahui tentang sejarah yang ada dilingkungan serta melestarikan arsip-arsip kuno yang ada di sekelilingnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita