PanturaNews (Tegal) - Sosialisasi persiapan Sensus Ekonomi 2026 digelar di Hotel Khas di Kota Tegal, Jumat, 31 Oktober 2025 siang.
Sensus Ekonomi 2026 di Indonesia direncanakan akan digelar bulan Juni atau Juli tahun 2026. Untuk itu masyarakat diminta untuk memberikan jawaban yang sebenarnya agar data yang dihasilkan benar-benar akurat.
Hadir dalam kegiatan, Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, Plt. Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih, Kepala BPS Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji, Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Zaenal Nurohman dan tamu undangan lainnya.
 Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan pada 2020 ada sensus penduduk, 2023 sensus pertanian dan pada 2026 nanti ada sensus ekonomi. Sensus ekonomi menjadi penting untuk menjalankan amanah Undang-Undang.
Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan pada 2020 ada sensus penduduk, 2023 sensus pertanian dan pada 2026 nanti ada sensus ekonomi. Sensus ekonomi menjadi penting untuk menjalankan amanah Undang-Undang.
"Sensus ekonomi ini akan menjadi kompas pembangunan secara nasional. Namun, di daerah, juga berkepentingan karena setiap provinsi dan kota spil sendiri potensinya apa," katanya.
Menurut Fikri, data yang dihasilkan lewat sensus itu, lebih akurat, apalagi menyasar semua. Melalui sensus ekonomi itu, Kepala daerah dan semua masyarakat yang akan berusaha basisnya mengungkapkan data dan data yang akurat ini ada di sensus.
Fikri mengatakan hasil sensus ekonomi juga dapat digunakan untuk memetakan penerima bantuan-bantuan sosial. Kemudian, memetakan potensi di daerah apa saja yang harus di dorong.
"Kira-kira, kebijakan apa saja yang bisa dilakukan dengan berbasis data dari hasil sensus itu," terangnya.
Fikri berharap agar masyarakat dapat mendukung pelaksanaan sensus itu. Dengan memberikan jawaban yang sebenarnya saat didatangi petugas.
"Kalau ada yang jadi petugas, maka kami minta untuk dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Plt. Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih mengungkapkan secara nasional kebutuhan sensus Ekonomi 2026 ada 180 ribu petugas. Sementara untuk di Jateng menunggu ploting dari pusat.
Endang mengatakan dari hasil Sensus Ekonomi 2016 lalu, pihaknya mencatat ada 4,1 juta usaha. Karenanya, nanti pada sensus 2026 mendatang akan didata kembali karena pergeseran usaha bisa terjadi.
"Mungkin yang tadinya perdagangan, berpindah ke transportasi dan lainnya. Kemudian, Sensus Ekonomi mendatang juga cakupannya digitalisasi ekonomi, karena saat ini eranya digital," terangnya.
Endang menambahkan sasaran sensus ekonomi itu semua masyarakat dan pelaku usaha kecuali pertanian. Karena, pertanian ada sensus tersendiri.
.jpg) Kepala BPS Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji, menambahkan untuk kebutuhan petugas di Tegal masih menunggu ploting. Namun, dari hasil sensus ekonomi sebelumnya di Kota Tegal ada 35.000 usaha.
Kepala BPS Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji, menambahkan untuk kebutuhan petugas di Tegal masih menunggu ploting. Namun, dari hasil sensus ekonomi sebelumnya di Kota Tegal ada 35.000 usaha.
"Sehingga, melalui sensus ekonomi 2026 nanti akan dilihat kembali," jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Zaenal Nurohman mengatakan pihaknya menyambut baik pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 mendatang. Karena itu, akan menghasilkan data yang update di Kota Tegal.
"Hasil sensus ini juga akan menjadi arah pola pembangunan. Sekaligus melihat efektivitas intervensi sebuah kebijakan," ujarnya.
Jika hasil sensus positif, kata Zaenal, maka artinya kebijakan itu berhasil. Namun, jika tidak maka ada hal yang perlu dievaluasi.