Rabu, 24/09/2025, 16:38:36
Inovasi Pertanian di Sindangwangi: Lahan Terbengkalai Disulap Jadi Produktif dengan Budidaya Pohon Balsa
OLEH: SUTARMIN, SITI BADIATUL UMROH, TRIA PUTRI YANI, MERI AGUK SETIANI
.

...setelah panen, lahan ini dapat menghasilkan nilai ekonomi dan menjadi contoh bagi desa lain...

DESA Sindangwangi di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, menghadapi tantangan besar terkait pemanfaatan aset desa. Lahan seluas 26 hektar di Desa Cikamuning, yang merupakan tanah bengkok, selama ini tidak produktif dan dibiarkan terbengkalai, sehingga tidak memberikan manfaat ekonomi bagi desa dan masyarakat. Padahal, sebagian besar penduduk desa berprofesi sebagai petani atau pekebun.

Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Peradaban mengajukan sebuah solusi inovatif: optimalisasi lahan melalui budidaya pohon balsa. Pohon balsa dipilih karena memiliki nilai ekonomis tinggi, namun perawatannya tergolong mudah dan minim.

Program ini berfokus pada tiga permasalahan utama yang dihadapi desa, yaitu pengelolaan lahan yang tidak produktif, penanganan lahan yang ditumbuhi ilalang, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tanaman bernilai ekonomi tinggi.

Sebagai langkah awal, tim telah mengolah lahan seluas enam hektar dan menanam 1.000 bibit pohon balsa di lahan percontohan seluas setengah hektar. Masyarakat desa diberikan sosialisasi dan pelatihan langsung mengenai teknik budidaya dan pemeliharaan pohon balsa, yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.

Selain itu, program ini juga berupaya mengatasi tantangan infrastruktur yang minim menuju lahan, yang selama ini sulit diakses oleh kendaraan roda empat. Dengan pengolahan lahan dan penanaman pohon balsa, diharapkan lahan tersebut akan menjadi lebih produktif dan memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan asli desa (PADes).

Keberhasilan program ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan aset desa yang sebelumnya tidak produktif. Tim berharap, setelah panen, lahan ini dapat menghasilkan nilai ekonomi dan menjadi contoh bagi desa lain untuk mengoptimalkan aset mereka.

Program ini merupakan bagian dari misi Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Peradaban untuk mendorong partisipasi dosen dalam bersinergi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini menjadi program keberlanjutan dan dapat memberikan kemandirian ekonomi bagi desa.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita